konten 1
konten 2
konten 3

Kamis, 13 November 2014

Merekonstruksi Teks Genre Cerita



MENYUSUN TEKS BERSAMA

1.      Teks  Anekdot

Teks anekdot adalah teks rekaan yang berisi peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Secara interpersonal, perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara aman/tidak aman, puas/frustrasi, dan tercapai/gagal. Struktur teks anekdot adalah “Abstrak^Orientasi^Krisis^Reaksi^Koda”.
                                                       
No
Struktur
Judul : Seleksi Karya
1
Abstrak
Sebuah perusahaan terbesar di Indonesia sedang membuka lowongan pekerjaan.
2
Orientasi
Sementara itu seorang manager HRD perusahaan , sedang memilah-milah  pelamar untuk  di wawancarai besok pagi. Setelah membaca seluruh berkas lamaran yang masuk, dia menemukan 4 orang yang sesuai dengan kriteria. Dia memutuskan untuk  memanggil ke-4 orang itu dan menanyakan satu pertanyaan saja.  Nantinya jawaban mereka akan menjadi penentu apakah calon tersebut  akan diterima atau tidak.
3
Krisis
 Pagi harinya ke-4 orang itu sudah duduk rapi di ruang interview.Si manager lalu mengajukan  pertanyaannya. :  “setahu Anda, apa yang bergerak paling cepat?”
Kandidat yang pertama menjawab, “PIKIRAN”.  “Kenapa bisa pikiran?”, tanya sang manager. “Karena dia muncul begitu saja di dalam kepala, tanpa peringatan, tanpa ancang-ancang. Tiba-tiba saja dia sudah ada. Pikiran adalah yang bergerak paling cepat setahu saya”.
“jawaban yang sangat bagus”, puji si Manager. “Kalau menurut Anda?”, tanyanya ke kandidat yang ke dua. “Hm….KEJAPAN MATA!” karena datangnya itu tidak bisa diperkirakan, dan tanpa kita sadari mata kita sudah mengkejapkannya. Kejapan mata adalah yang bergerak paling cepat kalau menurut saya”. ”Bagus sekali! Dan memang ada ungkapan ”sekejap mata” untuk menggambarkan betapa cepatnya sesuatu terjadi”.
Si manager berpaling ke kandidat yang ke tiga, yang kelihatan sedang berpikir keras. Kandidat yang ke tiga menjawab“NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang saya ketahui”, “apa alasan saudara mengatakan nyala lampu yang tercepat?” Tanya si manager.  “ alasannya saya sering menyalakan saklar di dalam rumah dan lampu  taman depan langsung saat itu juga menyala” Si manager terkesan dengan jawaban kandidat yang ke tiga.
4
Reaksi
Dilirik oleh sang manager, kandidat yang ke empat  menjawab, “Sudah jelas bahwa yang paling cepat itu adalah “DIARE” “APA???!!!”, seru sang manager yang kaget dengan jawaban yang tak terduga itu. “Oh saya bisa menjelaskannya” , kata si kandidat ke empat. “Dua hari lalu kan perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA atau MENYALAKAN LAMPU, saya sudah berak di celana”
5
Koda
Tentu saja kandidat terakhir yang diterima, karena jawaban dia dapat mengalahkan jawaban kandidat pertama, kedua, dan juga yang ketiga.
Dimodifikasi dari Yuli Harianti



2.      Teks Fabel

Fabel adalah dongeng yang menjadikan hewan sebagai tokohnya. Cerita fabel juga disebut cerita moral karena mengandung pesan-pesan moral di dalam ceritanya. Dalam cerita fabel terdapat struktur yang terdiri atas 4 bagian: Orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Bagian orientasi merupakan bagian pengenalan tentang tokoh. Bagian komplikasi yaitu ketika cerita mulai terdapat konflik. Bagian resolusi yaitu ketika konflik yang memuncak tadi mulai masuk tahap penyelesaian/ leraian. Terakhir adalah koda, yaitu bagian penutup cerita yang biasanya memuat tentang kesadaran atau akibat yang dirasakan oleh tokoh.


No
Struktur
Judul : "Kura-kura dan Monyet yang Rakus"

1
Orientasi
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang. "Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang," ajak monyet. “Ayo, kau  menanam pohon pisang ini di sebelah kanan dan aku  akan menanamnya di sebelah kiri," jawab kura-kura. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.. Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di bawah pohon. Bagaimana pohon pisangmu?" tanya  kura-kura kepada monyet. " Aku biarkan saja pohon pisangku , besok juga bakalan  berbuah tanpa harus di sirami seperti punyamu," jawab monyet sombong.
2
Komplikasi
Akhirnya pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya pun besar-besar. Kura-kura akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta makan buah pisangitu. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati, karena tidak pernah  dirawat. Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen. Bagaimana cara memetik buah pisang ini? pikir kura-kura.  Oh ya lebih baik aku minta bantuan monyet saja, dia kan pandai memanjat. Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet. "Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?" tanya kura-kura. "Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua dengan aku." jawab monyet. "Baik! Kalau begitu" jawab kura-kura. Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia  sampai lupa akan janjinya. Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang. "Nyet, Nyet, mana pisang untuk ku?" teriak kura-kura. "Sebiji pun tidak ada," jawab monyet rakus.
"Nyet, ini pohon pisangku!" rengek kura-kural hampir menangis."Salah sendiri mengapa kamu tidak bisa memanjat pohon.
3
Resolusi
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu. Akhirnya pohon pisang itu pun tumbang. Monyet terjatuh dan dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang tersebut. "Ampun kura-kura, tolong aku! aku menyesal..." kata monyet. Namun kura-kura tak menghiraukan monyet lagi.
4
Koda
 Lalu kura-kura pergi meninggalkan monyet. Ia  bertekad untuk mencari sahabat baru yang lebih baik dari monyet.
Dimodifikasi dari Yadi Karnadi 05 Agustus 2014





3.      Teks Cerita Pendek

No
Struktur
Judul : Takdirku
1.
Orientasi
Gerimis tak juga berhenti , Tari yang sejak pulang sekolah tak keluar-keluar dari kamarnya. Padahal jam dinding menunjukkan pukul 17.15. Itu berarti adzan magrib hampir tiba.  Tari melirik buku bututnya. dia membanting napas kesal, buku yang dibacanya dari tadi belum masuk juga ke otaknya. Karena capek, dia berbaring di kasur dengan motif bunga mawar. Tapi  justru dia teringat pada mantan kekasihnyanya. Ditariknya foto itu dari dompet. Seandainya!  Audra masih menjadi kekasihku. Udah ah bosen dia  melulu. Ia langsung menyembunyikan foto itu di dompetnya.
2.
Komplikasi
Tari menggumam. Bodohnya aku, kenapa dulu menyia-nyiakannya.  Kenangan indah mereka itu masih tertempel di otak Tari.  Saat Audra memberikan surat kepadanya yang isinya mengajak  putus.  Memang Audra itu  seperti anak kecil, pemalu dan juga  pintar. Tapi Tari  sulit untuk memutuskan perjalanaan cintanya. Semenjak putus dengan Audra, dia sering berkhayal seandainya ia bisa lebih berpikir dewasa lagi. Namun yang sudah terjadi tidak akan kembali lagi. Dari pada dia mengingat  kekerasan bapaknya, lebih baik dia mengingat kenangannya dengan Audra. Plak!! Batin Tari tergoncang, tamparan bapaknya ke bundanya itu sampai menggerakkan gendang telinganya. Pak! Cukup! Tari berlari sambil meneteskan air mata. Tak heran jika Tari sering  berdiam diri di kelas. Wajah gelisahnya membuat dirinya penuh dengan misteri. Tapi sesungguhnya dia termasuk perempuan sabar dan kuat. Tet tet tet! Bunyi bel sekolah jam istirahat telah usai. Namun Tari masih tetap duduk teremeung di bangkunya sampai  sahabatnya Yanti membangunkannya lamunannya.“Tar, kamu kenapa melamun?”. “Iya nih, pusing kepalaku.” “makannya jangan mikirin Audra melulu.” Ledek Yanti. Apaan sih kamu yan.
“He, itu tu Audra!” Yanti menyenggol bahu  Tari.  Apaan sih! Kalau kamu suka dia jangan kayak gini dong! Ah bukannya kamu Tar  yang suka . Yanti menyindir sahabatnya itu. Tapi dengan melihat tingkah lucu Yanti, Tari pun  dapat tersenyum juga. Dan siang itu meskipun Tari mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, tapi pikirannya masih melayang kemana-mana. Seandainya Audra masih menjadi kekasihku! pasti masalahku akan reda dengan adanya dirinya. Huh malangnya nasibku. Eiiiiihh!! Teriakannya membuat sekelas gaduh dan kaget. Ini berawal dari Fery yang menepuk bahu Tari. “Tar, hihihihi, ngelamun aja, kesambet loh entar!” Fery pura-pura tak mengerti kesalahannya. Padahal gara-gara dia Tari dipanggil ke depan oleh Bu Tartik, guru paling di takuti  di sekolah. “Tari! Maju ke depan.” “Oh, My God!” “Bilang apa kamu tadi ?”. “Ndak Bu, ndak!”. Semua teman Tari tertawa sambil menahan ketawa karena tak ingin Bu Tartik mendengar ketawa mereka. Mereka terlihat sedang memikirkan Tari. “Ada apa ya dengan Tari ?” “Iya ya, ada apa dengan Tari, apa gara-gara aku ?”
Teman sebangku Yanti dan yang tak lain adalah Audra mencetuskan kata-kata seperti itu. Mendengan ucapan Audra,  Yanti  pun terkejut dan berpikir apa sebenarnya mereka berdua masih saling suka. Bu Tartik pun memarahi Tari habis-habisan. “Tariiiii, kamu itu! Kalau kamu tidak ingin mengikuti pelajaran saya. Kamu jangan menganggu pelajaran Ibu!” muka Tari yang memerah membuat dirinya tampak habis makan 100 cabe merah. Tet tet tet bel sekolah yang berbunyi itu menyelamatkan hidupTari  hari ini. Tak hanya Tari, teman-temannya juga terselamatkan. Karena mereka tak  ingin mengikuti pelajaran ini. Tapi begitu melihat Bu Tartik, mereka pun tetap mengikutinya. “Duduk Tari !, ketua kelas silahkan pimpin doa!” “Iya Bu.” Setelah Bu Tartik keluar dari kelas, Yanti langsung mengintrogasi Tari. “Tar kamu  kenapa?, cerita sama aku kalau ada masalah.” “Iya, kamu kenapa Tar ?” tanya Audra.  Tari yang semula cemberut langsung bersinar-sinar ketika Audra menghampirinya. “Aku nggak apa-apa kok Dra! Aku cuma cuma……..” “Cuma ngelamunin kamu Dra.” Fery menyela perkataan Tari namun Yanti membela sobatnya. “Fer! apa-apaan si kamu.” “Nggak, aku lagi pusing aja, kamu nggak pulang Dra ?” Tari mengalihkan suasana. “Ya udah, aku pulang duluan ya Tar.” Audra melirik Tari dengan senyumnya yang bisa membuat Tari mabuk kepayang. Jam 7 malam Bapak Tari sedang menonton TV. Tari, sini! Bapak mau bicara sama kamu. Besok akan ada keluarga teman Bapak yang mau melamarmu, jadi besok kamu  langsung pulang ya. “Tapi Pak, saya masih sekolah, masak sudah  dilamar.” “ kan kamu bisa tunangan dulu, nanti setelah lulus  kuliah,  baru menikah dengannya!” Bapak tidak mau mendengar alasan apapun dari kamu. Jika Bapak sudah memutuskan sesuatu, maka Tari harus mengikutinya. Tari tak tahu harus bagaimana dan berbuat apa. Tari bingung!. Bunda menasehati Tari, “Sabar ya anakku, Bunda selalu disini menemanimu.” Mereka menangis berdua. Keesokan harinya Tari tak masuk sekolah karena dia terlalu capek. Capek menangis semalaman. Hari itu juga Audra juga tak masuk. Entah apa alasannya. Di sebuah rumah di jalan Araya, ada perbincangan antar keluarga.
“Pa, Audra tak mau dijodohkan!” “Nak, dia baik buat kamu! Terserah alasan kamu apa, yang penting sekarang kamu siap-siap untuk  nanti sore!”
“ tapi Pa!!!”. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 dan sebentar lagi  Tari akan dilamar. Bun! Aku nggak mau pake kebaya ini, dia melempar kebaya itu. Bunda, aku mau menjalani  perjodohan ini hanya  agar Bunda tak disakiti Bapak!. Tari memperjelas alasannya. Sebuah sedan hijau masuk di halaman rumah Tari. Bapak  menyambutnya dengan gembira. Namun ada yang aneh, anak laki-laki dari keluarga itu terlihat murung dan malas sama halnya dengan Tari. “Selamat datang! Silahkan masuk.” Bapak mempersilahkan mereka, dibantu dengan bundanya. Tari akhirnya keluar dan menemui keluarga pelamarnya.
3.
Resolusi
Ketika Tari bertatap muka dengan anak laki-laki yang mengenakan jas hitam yang terlihat tampan saat itu, ia serasa mau pingsan di tempat. Apa kamu? kamu?? Tari terheran dengannya. “Ya benar, aku Audra!” Dia memang Audra, mantan kekasihku. Oh, takdir macam apakah ini? Secara refleks, Tari langsung memeluk Audra.
Dimodifikasi dari Yuli Harianti



4.      Teks Biografi

No
Struktur
Judul : Reza Rahardian
1.
Orientasi
Reza Rahadian Matulessy atau yang kerap disapa Reza Rahadian. Lahir di Bogor, 5 Maret 1987. Ia adalah anak dari pasangan bapak Rahim dan ibu Pratiwi Widantini Matulessy. Nama Rahadian adalah gabungan dari nama orangtuanya yang artinya anak buah hati dari Rahim dan Dian. Masa kecilnya di habiskan di 3 kota. Dia tinggal dengan ibunya di rumah nenek bilangan Gadog Bogor.
2.
Peristiwa dan masalah
Orangtuanya telah berpisah sejak dia menginjak usia 6 bulan. Sejak kecil dia tinggal bersama Ibunya. Namun dia tak pernah merasa kehilangan figur seorang ayah. Reza mengawali karier sebagai model dengan menjadi juara Favorite Top  Guest majalah Aneka Yess! pada tahun 2004.  Sedangkan Reza mengawali karir aktingnya pada sinetron "Culunnya Pacarku", yang di produksi Rapi Films pada tahun 2005 silam. Kesempatan yang datang tersebut dimanfaatkan Reza dengan sebaik-baiknya. Ia berusaha mengerahkan seluruh kemampuan akting yang ia miliki. Terbukti, ia kembali dipercaya pihak Rapi Films untuk bermain dalam sinetron produksi mereka berikutnya yaitu :  sinetron Inikah Rasanya, Mutiara Hati, Cinta SMU 2, ABG dan Aku Hamil. Dari sinetron ini Reza pun mulai mendapat beberapa tawaran bermain film layar lebar. Karier  Reza akhirnya semakin menanjak dengan bermain dalam film layar lebar terutama film horor. Lewat film Perempuan Berkalung Sorban, ia meraih Piala Citra 2009 untuk kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik. Pada tahun berikutnya, ia juga meraih Piala Citra untuk kategori pemeran Utama Pria Terbaik lewat film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta. Pada tahun 2013, Reza berhasil meraih Piala Layar Emas IMA untuk kategori Pemeran Utama Pria Terfavorit di film Habibie & Ainun.
3.
Reorientasi
Sebagai artis, Reza terbilang multitalenta. Selain terjun di dunia perfilman, Reza mencoba pula di dunia tarik suara. Pada tahun 2012 ia berduet dengan Acha Septriasa dalam single untuk soundtrack film Brokenhearts yang berjudul Broken Hearts. Mengingat usia yang masih muda, Reza memiliki potensi menjadi artis besar yang mampu mengharumkan dunia hiburan terutama dunia film baik dalam maupun luar negeri.  Sederet film yang telah ia bintangi adalah Film Horor (2007), Pulau Hantu 2 (2008), Perempuan Berkalung Sorban (2009), Kirun + Adul (2009), Queen Bee (2009), Perjaka Terakhir (2009), Emak Ingin Naik Haji (2009), Hari Untuk Amanda (2010), Alangkah Lucunya (Negeri Ini) (2010), 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010), Love Story (2011), Tanda Tanya (2011), Jakarta Maghrib (2011), The Mirror Never Lies (2011), Hafalan Shalat Delisa (2011), Dilema (2012), Brokenhearts (2012), Perahu Kertas (2012), Test Pack (2012), Perahu Kertas 2 (2012), Habibie & Ainun (2012), Finding Srimulat (2013), Wanita Tetap Wanita (2013)-sebagai sutradara dan pemain, Something in the Way (2013), Isyarat (film) (2013)-sebagai sutradara, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013), Ketika Tuhan Jatuh Cinta (2014), Pendekar Tongkat Emas (2014), Yasmine (2014), dan Hijrah Cinta (2014).
Dimodifikasi dari wikipedia.com




5.      Teks Eksemplum

No
Struktur
Judul :  Niat Baik Seseorang
1.
Abstarak
Niat baik  seseorang belum  tentu  bersambut baik juga. Terkadang, niat baik justru mencelakan diri kita sendiri. Maka  kita harus  waspada, sebelum berbuat baik terhadap orang yang belum pernah kita kenal.
2.
Orientasi
Saya  punya pengalaman yang mengerikan pada hari minggu lalu. Waktu itu saya  pergi ke sebuah desa terpencil tepatnya  di selatan Jawa Barat.  Ketika saya melewati jalan kecil dan sempit. Tiba-tiba ada seorang pemuda  yang melambaikan tangannya   padaku. Kemudian saya  menghentikan mobil dan dia meminta tumpangan kepada saya. Saya pun tidak berani untuk menolaknya.
3.
Insiden
Begitu dia masuk ke mobil, saya  mengucapkan selamat pagi kepadanya dalam Bahasa Jawa dan dia menjawab dalam bahasa  Jawa pula. Saat itu juga  dia mengambil pisau dari sakunya.  Secepat kilat dia langsung mentodongkan pisaunya  ke leherku. Saya sangat takut. Lalu, dia meminta  untuk uang ataupun barang berharga lainnya saya.  Karena takut saya memberikannya segera. Setelah itu, dia memintaku untuk menghentikan mobil dan dia pergi meninggalkan mobil saya.
4.
Interpretasi
Saya  berterima kasih kepada Tuhan karena saya masih di beri keselamatan dan perlindungan. Sekarang, saya  menyadari bahwa jika  kita  ingin membantu orang lain, kita harus berhati-hati. Hal yang tidak wajar terjadi,  jika kita ingin memberikan tumpangan kepada seseorang di jalan. Padahal kita belum pernah bertemu dan mengenalnya  sebelumnya. Hal ini  akan sangat berbahaya bagi kita. Mungkin, ia akan menyakiti kita atau meminta uang kita .  Dari kejadian itu, saya belajar untuk berhati-hati.
5.
Koda
Peristiwa di atas memberika pelajaran bahwa kita harus lebih berhati-hati dengan orang yang  belum kita kenal. Orang yang kita nilai baik belum tentu orang itu baik. Jadi kita harus lebih  selektif dalam menilai orang. Ibarat peribahasa kita harus hati-hati dengan “serigala berbulu domba” .
Dimodifikasi dari Yuli Harianti




6.      Teks Rekon

No
Struktur
Judul : Berlibur bersama
1.
Orientasi
Minggu lalu saya dan teman saya merasa bosan karena tiga minggu libur sekolah. Akhirnya kami memutukan untuk pergi ke pantai, kami naik sepeda ke Pasir Kencana Beach, yang hanya lima kilometer dari tempat tinggal saya. Ketika kami tiba di pantai, kami terkejut  karena tidak ada pengunjung yang datang sama sekali.
2.
Urutan Peristiwa
Setelah samapi di sana kami, memutuskan untuk berenang di laut terebut. Dan ternyata air di situ benar-benar dingin. Kami  baru sadar, mingkin itu salah satu alasan yang menyebabkan tidak ada pengunjung di sana . Selain itu  di sana juga cukup berangin. Akhirnya  kami membeli beberapa chip panas di toko Pelangi  yang dekat dengan laut itu. Sebelum kami melakukan perjalanan panjang, kami memutuskan untuk mendayungkan  kaki kami di air. Kemudian kami  duduk dan beristirahat sambil mengobrol. Tiba-tiba kami tersadar bahwa sepanjang perjalanan pulang nanti, kita akan melewati  angin yang kencang di laut tersebut.
3.
Reorientasi
Akhirnya kami kembali ke rumah, kami berdua benar-benar merasa lelah.Tapi kita belajar beberapa pelajaran yang tak akan terlupakan.
Dimodifikasi dari Windhariyati Dyah K





7.      Teks Naratif

No
Struktur
Judul : Putri Salju dan 7 Kurcaci
1.
Orientasi
Di sebuah kerajaan ada seorang putri cantik. Dia bermata biru, berambut hitam panjang, kulitnya halus dan putih, sehingga ia dipanggil Putri Salju.
2.
Komplikasi
Salju memiliki ibu tiri yang cemburu dengan kecantikannya.  Ketika ibu tiri Salju bertanya kepada cermin ajaib mengenai siapa yang paling cantik di negeri ini. Cermin ajaib mengatakan Putri Salju. Mendengar jawaban itu dia  sangat marah. Lalu menyuruh pelayannya untuk membuang  dan membunuh Putri Salju ke hutan. Tapi pelayan itu tidak membunuh Putri Salju . Di hutan, Putri Salju takut  karena sendirian. Dia tidak tahu di mana dia harus pergi. Tiba-tiba dia melihat sebuah pondok kecil yang aneh. Kemudian dia masuk  ke pondok itu. Ternyata di dalam pondok itu , ada 7 tempat tidur dan  juga dapur. Salju kelelahan setelah membersihkan pondok itu, dan tiba-tiba dia tertidur. Pada sore hari, tujuh kurcaci yang tinggal di pondok itu pun  pulang. Mereka terkejut melihat ada seorang wanita muda di sana. Satu kurcaci membangunkannya dan bertanya siapa dia. Salju menceritakan kejadian tersebut. Tujuh kurcaci memahami perasaan Putri Salju dan memintanya untuk tinggal bersama mereka di pondok itu. Sementara itu di istana, pelayan mengatakan Putri Salju telah  tewas. Kemudian ibu tiri meminta cermin ajaib untuk mengatakan siapa yang  paling cantik di negeri ini.  Cermin ajaib pun masih menjawab Putri Salju.
3.
Evaluasi
Ibu  tirinya pun marah dan merencanakan sesuatu yang buruk untuk Putri Salju. Kemudian ibu tiri menyamarkan dirinya menjadi seorang wanita tua yang menjual sekeranjang apel beracun di pondok kurcaci. Tujuh kurcaci  itu sudah memperingatkan kepada  Putri Salju untuk tidak membuka pintu ketika ada orang asing.  Ibu tirinya pun mulai menawarkan apel kepada Salju. Salju awalnya menolak untuk membuka pintu tapi ibu tiri itu  begitu cerdik   membujuknya. Akhirnya  pun Putri Salju membuka pintu dan membeli  apel tersebut sekaligu langsung memakannya. Putri Salju pun terjatuh setelah memakan apel beracun itu. Pada sore hari, ketika tujuh kurcaci pulang, mereka terkejut melihat Putri Salju yang berbaring di lantai dengan wajah pucat dan apel di sampingnya.
4.
Resolusi
Hari demi hari, tujuh kurcaci menunggu keajaiban datang Lalu ada seorang pangeran dari kerajaan melihat seorang wanita cantik dibaringkan di tempat tidur kristal. Pangeran menanyakan kejadian itu.
Mendengar cerita Putri Salju itu, pangeran memutuskan untuk membawanya ke kerajaan  dan meminta dokter untuk menyembuhkannya. Kemudian pangeran mencium Putri Salju  untuk menunjukkan niat cinta tulusnya. tiba-tiba Putri Salju terbangun dari tidurnya.
5.
Koda
 Kemudian sang pangeran meminta Putri Salju untuk menikah dengannya. Sejak saat itu, Putri Salju  hidup bahagia di kerajaan bersama dengan Pangeran .
Dimodifikasi dari http://www.materilengkap.com/2013/06/kumpulan-contoh-narrative-text-terbaru.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar