I.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Ibuk
-
Pengarang : IwanSetyawan
-
Penerbit : GramediaPustakaUtama
-
Tahun terbit : 2012
-
Tebal halaman : 293
Novel
yang berjudul “Ibuk” mengisahkan seorang wanita hebat yang bernama Ginah.Dia berasal dari keluarga miskin hingga tak bias tamat sekolah dasar. Semasa mudanya dia selalu membantu neneknya berjualan baju bekas di pasar Batu. Dari situlah dia bertemu dengan Hasyim yang sekarang menjadi suaminya. Hasyim adalah seorang kenek mobil angkutan umum, namun akhirnya dia berhasil menjadi supir.
Pernikahan Hasyim dan Ginah terjadi satu minggu setelah neneknya meninggal dunia. Setelah mereka menikah, dia tinggal di rumah saudara angkat suaminya. Pernikahannya di karuniai 5 orang
anak, 4 perempuan dan seorang laki-laki. Walaupun kehidupan mereka serba kekurangan, namun kedua orang tuanya selalu berusaha menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruant inggi. Agar nasibnya kelak tak sama dengan kedua orang tuanya. Anak-anaknya selalu belajar dengan rajin dan mereka selalu mendapatkan peringkat .
Sewaktu kecil anak laki-lakinya yang
bernama Bayek pernah mati suri. Namun kata mbah Carik orang yang di percayai
sama warga daerah situ, kelak anak laki-laki mereka yang akan membahagiakan
mereka. Diantara kelima anaknya, hanya anak pertamanya yang tidak melanjutkan
ke perguruan tinggi. Anaknya Bayek mendapat beasiswa di IPB jurusan statistika.
Awalnya dia ragu untuk melanjutkan ke situ. Namun berkat dorongan dan dukungan
ibunya, dia berhasil lulus IPB sebagai lulusan terbaik. Setelah dia lulus dia
mendapat tawaran kerja di perusahaan Jakarta. Selama dua tahun dia bekerja di
sana.
Berkat jerih payah dan kerja kerasnya dia mendapatkan
tawaran kerja di Newyork. Namun dia ragu karena dia tidak bisa berbicara bahasa
Inggris dengan lancar.Walaupun dia tidak pintar berbicara Inggris, namun dia
ingin memperlihatkan bahwa kerjanya bagus. Sampai akhirnya dia mendapatkan
bonus dan dia di angkat sebagai atasan. Mimpi Bayek yang ingin membahagiakan
kedua orang tuanya terwujud. Dia membangunkan rumah orang tuanya dan membuatkan
kos-kosan di Yogyakarta untuk ayahnya, agar tak lagi bekerja sebagai supir. Dia
juga membantu saudaranya yang sudah
menikah untuk membuat rumah.
Setelah impiannya terwujud dia ingin
tinggal dan menikmati hidup di Indonesia bersama keluarganya. Walaupun dia di
tawari kerja dengan gaji tinggi, dia tetap bersikukuh pada pendiriannya.
Setelah di Indonesia dia ingin mengabadikan kisah hidupnya agar tak terlupakan
dan menginspirasi banyak orang. Setelah Bayek menerbitkan novelnya, dia selalu
sibuk pergi ke luar kota untuk talkshow. Namun ayahnya sering sakit-sakitan dan
sampai akhirnya meninggal. Mereka semua bersedih, namun Bayek cukup puas karena
telah mewujudkan mimpinya untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
II.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Sang
Pemimpi
-
Pengarang : Andrea Hirata
-
Penerbit : Bentang Pustaka
-
Tahun terbit : 2006
-
Tebal halaman : 285
Novel ini menceritakan tentang, Arai dan Ikal benar-benar
mampu mewujudkan mimpinya. Arai merupakan saudara sepupu Ikal yang di tinggal
mati oleh kedua orang tuanya sejak dia masih SD. Saat itu pula Arai tinggal di
rumah Ikal. Mereka bersahabat antara
Arai, Ikal dan Jimbron. Pulau Belitung dahulunya tak ada SMA. Jika mereka
bersekolah harus berjalansekitar 120 km. Namun berkat pak Mustar mereka bisa
sekolah di daerah Belitung yaitu SMA Bukan Main. Namun pak Mustar menjadi guru
yang paling menakutkan, semenjak anaknya tidak di terima di SMA itu. Semua itu
karena nem anaknya yang kurang 0,25.
Jimbron memiliki nasib yang sama
dengan Arai, dia di tinggal mati kedua orang tuanya. Akhirnya dia di asuh oleh
seorang pendeta. Namun anehnya pendeta itu selalu rutin mengantarkan Jimbron
pergi mengaji. Arai, Ikal, dan Jimbron adalah anak yang usil. Apalagi Arai yang
selalu memprovokasi kedua sahabatnya. Tapi walau begitu Arai dan Ikal selalu
mendapat peringkat 5 besar. Hanya Jimbronlah yang mendapat peringkat 78.
Arai dan Ikal bercita-cita untuk bisa
melanjutkan perguruan tinggi di Perancis. Mereka juga menjadi seorang kuli
ngambat pada pukul dua malam. Walaupun hasil kerjanya di tabung, mereka tidak mungkin bisa membayar
biaya ke perguruan tinggi. Setelah mereka lulus SMA, Arai dan Ikal pergi
ke Jawa tepatnya di Bandung. Namun Jimbron tetap tinggal di Belitung dan dia
bekerja mengasuh kuda, karena dia begitu kagum dan menyukai kuda.
Saat mengantarkan Arai dan Ikal ke
pelabuhan, Jimbron memberikan celengan kuda kepada Arai dan Ikal. Jimbron
berpesan agar mimpi mereka untuk melanjutkan ke Perancis terwujud. Selama di
Bogor mereka melamar pekerjaan dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Sampai akhirnya Ikal berhasil mencapai sarjana,
begitu pula Arai. Namun mimpi mereka belum selesai sampai selesai sarjana , mereka berdua masih menginginkam
melanjutkan perguruan tinggi di Perancis.
Setelah mereka berhasil lulus
perguruan tinggi, mereka kembali ke pulau Belitung. Namun sebelum ke
Belitung mereka mendaftarkan beasiswa
perguruan tinggi di Perancis. Setelah
sampai di Belitung, mereka mengunjungi sahabatnya Jimbron yang sudah menikah
dengan Lasmi, wanita yang dari dulu di cintainya. Seorang wanita yang tak
pernah tersenyum, semenjak di tinggal mati kedua orang tuanya.
Akhirnya pak pos datang untuk
mengantarkan surat pengumuman beasiswa perguruan tinggi di Perancis. Setelah
mereka membuka surat pengumuman tersebut, mereka akhirnya berhasil mendapatkan
beasiswa yang selama ini mereka impikan. Begitu hebat mimpi mereka, tanpa mimpi mereka tak akan bisa meraih semua
itu. Makanya jangan takut untuk bermimpi.
III.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Kubah
-
Pengarang : Ahmad Tohari
-
Penerbit : Gramedia
-
Tahun terbit : 1995
-
Tebal halaman : 216
Novel karya Ahmad Tohari mengkisahkan tentang, Karman adalah seorang pria yang di tahan di
penjara selam 12 tahun, karena dia telah mengikuti kelompok anggota atheis yang
di pimpin oleh Margo. Karma tidak menyadari bahwa dia telah menjadi anggota
tersebut, karena bagi Karman dia hanya ingin membalaskan dendamya kepada haji
Bakir yang telah menukar satu karung beras dengan sawah milik kedua orang
tuanya. Apalagi haji Bakir telah menolak lamaran Karman kepada anaknya Rifa,
karena anaknya telah di jodohkan.
Semenjak kecik Karman ikut pamannya Hasyim, karena dia di
tinggal mati kedua orang tuanya. Dia di sekolahkan sampai lulus SMP, di
daerahnya Pagetan jarang sekali anak yang bisa lulus SMP. Melihat hal itu,
Margo dan kawanannya memberi jabatan Karman sebagi pegawai kecamatan yang akan
di pengaruhinya.
Akhirnya Karman menikah dengan seorang gadis yang bernama
Marni. Mereka mempunyai anak yang bernama Tini. Setelah tiga tahun menjalani kehidupannya dengan Marni.
Daerah Pagetan terjadi penangkapan golongan atheis dan komunis. Margo bersama
sahabatnya di bunuh dan di pendam di daerah situ. Ada juga yang di bunuh dan di
buang di sungai. Melihat kejadian itu Karman pamit kepada istrinya untuk pergi
bersembunyi di hutan Lubuk Batu.
Selama tiga puluh empat
hari Karman bersembunyi di hutan, dia makan pisang mentah, jagung dan makanan
seadanya. Namun karena telah lama dia bersembunyi di situ, akhirnya dia
terserang penyakit dan juga tertangkap. Setelah tiga tahun Karman di penjara,
istrinya Marni menikah lagi. Karena dia tak bisa menghidupi ketiga anaknya
sendiri.
Setelah dua belas tahun di penjara Karman di bebaskan dan
dia kembali ke Pagetan. Hatinya sakit melihat istrinya menikah lagi, namun
Karman tidak menyalahkan istrinya. Warga Pagetan begitu lugu, mereka menyambut
Karman dengan baik. Malah akhirnya anak Karman yang bernama Tini menikah dengan
Jabir anaknya Rifa.
Akhirnya Karman sadar bahwa haji Bakir orang yang baik.
Masjid yang ada di Pagetan samping rumah haji Bakir sudah rusak. Warga sekitar
membangun masjid itu secara bersama-sama. Karman ikut mengambil bagian yaitu membuat
kubahnya. Dia ingin membuktikan bahwa dia bisa melakukan yang terbaik untuk
desanya. Dia juga berterima kasih karena warga tetap menerima dia dengan baik.
IV.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Siti
Nurbaya
-
Pengarang : Marah Rusli
-
Penerbit : Balai Pustaka
-
Tahun terbit : 1992
-
Tebal halaman : 334
Novel yang berjudul Siti Nurbaya, karya Marah Rusli
mengisahkan tentang Samsulbahri dengan Siti Nurbaya. Sejak kecil Samsulbahri
bersahabat dengan Siti Nurbaya. Mereka berdua selalu bersama, bahkan kedua
orang tua mereka juga bersahabat. Sejak kecil Nubaya tak punya ibu. Dia hanya
tinggal bersama ayahnya Baginda Sulaiman. Ayahnya sukses dalam hal perdagangan.
Sedangkan Samsulbahri adalah anak tunggal juga, dia mempunyai ayah yang bernama
Sutan Mahmud. Ayahnya adalah seorang penghulu di kota Padang dan ibunya bernama
Siti Maryam.
Adat di daerah Padang yaitu laki-laki boleh mempunyai
istri banyak. Kelak anak mereka justru yang memberikan kebutuhannya adalah
pihak wanita atau istrinya. Namun berbeda dengan Sutan Mahmud, walau dia
mempunyai jabatan tinggi. Dia hanya menikah satu kali. Namun berkat hal itu,
bagi keluarga Sutan Mahmud mengira bahwa
dia telah di dukunkan oleh istrinya. Karena istrinya dari keluarga biasa saja,
hanya cantik wajahnya. Namun menurut Sutan Mahmud memiliki satu istri itu
cukup, dia menikah bukan untuk mencari wanita yang berderajat tinggi, yang
penting cantik hati dan wajahnya.
Semenjak usaha Baginda Sulaiman tambah maju. Datuk
Maringgih merasa takut untuk di saingi. Akhirnya Datuk menyuruh anak buahnya untuk membakar toko Baginda
Sulaiman yang berada di pasar. Tidak hanya tokonya yang di bakar, namun juga
kapal-kapalnya di tenggelamkan. Pohon sawitnya yang di kebun juga di matikan.
Begitu kejamnya Datuk Maringgih, karena takut akan tersaingi.
Setelah Baginda Sulaiman miskin, Datuk Maringgih
pura-pura menolongnya dengan cara meminjamkan uang. Namun karena tak bisa
mengembalikan Datuk Maringgih meminta Siti Nurbaya menjadi istrinya. Jika tidak
mau maka Baginda Sulaiman akan di penjara. Awalnya Nurbaya menolak, karena dia
tidak mau menikah dengan kakek-kakek yang buruk rupa dan buruk hatinya. Namun
karena dia tak mau ayahnya di penjara dengan terpaksalah Nurbaya menerima
permintaannya. Padahal waktu itu Nurbaya sudah menjadi kekasih Samsulbahri. Waktu
itu Samsulbahri sedang sekolah kedokteran di Jawa. Mendengar berita pernikahan
Nurbaya, Samsulbahri begitu sedih.
Tak lama kemudian ayah Nurbaya meninggal dan waktu itu
Samsulbahri telah berjanji akan menjaga Nurbaya. Pada malam hari saat Samsulbahri
dan Nurbaya berpelukan, Datuk Maringgih memergoki dan melaporkan kejadian itu
pada warga. Mendengar kejadian itu ayah Samsulbahri sangat marah dan
Samsulbahri kemudian di usir dari rumah, karena ayahnya malu, apalagi memiliki
jabatan yang tinggi.
Berpisahlah Samsulbahri dan Siti Nurbaya. Ibu Samsulbahri
begitu sedih mengetahui bahwa anaknya di
usir. Mengetahui penderitaan Nurbaya, Samsulbahri meminta Nurbaya untuk
menyusulnya di Jawa. Diam-diam Nurbaya pergi dan di antar oleh pak Ali supir
bendinya waktu masih sekolah. Namun sewaktu di perjalanan rupanya ada orang
suruhan Datuk Maringgih yang akan membunuh Nurbaya. Namun orang suruhan itu
gagal membunuhnya.
Akhirnya Datuk
Maringgih mengambil siasat menyuruh polisi untuk mengembalikan Nurbaya ke
Padang, karena Nurbaya telah menggelapkan barang-barangnya. Akhirnya Nurbaya
kembali ke Padang untuk menyelesaikan masalah ini. Nurbaya terbukti tidak
bersalah, namun Datuk Maringgih tidak mendapatkan hukuman apa-apa. Sebab Datuk
kaya raya dan bilangnya tidak tahu di simpan di mana harta dan barangnya.
Tidak hanya itu saja kejahatan Datuk Maringgih, dia
meminta anak buahnya untuk menjadi penjual kue dan akhirnya Nurbaya membelinya,
kemudian dia tergeletak dan meninggal. Mendengar kabar kematian Nurbaya, ibu
Samsulbahri juga ikut meninggal. Begitu sedih hati Samsulbahri karena
kehilangan dua orang wanita yang sangat di cintainya.
Kemudian Samsulbahri menulis surat untuk ayahnya. Bahwa
dia meminta maaf dan menyesal. Samsulbahri mengatakan mungkin ini untuk
terakhir kalinya. Akhirnya Samsulbahri bunuh diri, dengan menembak kepalanya
sewaktu berada di taman. Terdengar kabar di Padang bahwa ada siswa yang mati
bunuh diri dari kota Padang. Namun ternyata Samsulbahri tidak meninggal, tapi
berita itu di rahasiakannya.
Samsulbahri menjadi tentara Belanda untuk membalaskan
dendamnya kepada Datuk Maringgih.Akhirnya setelah sepuluh tahun Samsulbahri
ingin menyusul Nurbaya dan ibunya terwujud. Samsulbahri meninggal setelah
menembak Datuk Maringgih dan Datuk memukul kepalanya.
Setelah Samsulbahri di bawa ke rumah sakit, dia meminta
untuk bertemu dengan Sutan Mahmud. Samsulbahri berkata jujur bahwa dia adalah
anaknya yang mengaku menjadi Letnan Mas. Samsulbahri meminta apabila dia
meninggal, ingin di kubur di tengah makam ibunya dan kekasihnya Nurbaya.
Setelah Samsulbahri meninggal, ayahnya menyesali perbuatannya.
V.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Auntumn
in Paris
-
Pengarang : Ilana Tan
-
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
-
Tahun terbit : 2007
-
Tebal halaman : 265
Tara Dupont adalah seorang gadis yang tinggal di Perancis
bersama dengan ayahnya, karena kedua orang tuanya sudah lama berpisah. Tara bekerja di sebuah
stasiun radio yang terkenal di Perancis. Dia mempunyai sahabat dekat yang
bernama Elise yang juga penyiar radio. Namun Elise mendapatkan jabatan
menyiarkan acara favorit yaitu curhat masalah cinta. Tak hanya Elise sahabatnya
namun juga Sebastian, laki-laki yang menjadi sahabatnya dan diam-diam juga Tara
mencintainya. Sebastian tak pernah menyadarinya, karena dia sibuk dengan pekerjaannya
dan sering gonta-ganti cewek terus.
Walaupun Sebastian dekat dengan banyak cewek, namun
Taralah yang di anggapnya istimewa. Tapi hanya sebatas sahabat. Akhirnya Tara
jatuh hati dengan seorang laki-laki yang berasal dari Jepang yaitu Tatsuya Fujisawa.
Tatsuya merupakan rekan bisnis Sebastian. Namun Tatsuya sangat benci dengan
Paris dan musim gugur, karena saat itu ibunya meninggal. Ibu Tatsuya berwasiat
untuk mencari laki-laki yang bernama Jean Daniel Lemercier dan meminta Tatsuya
memberikan surat tersebut.
Ketika Tatsuya bertemu dengan laki-laki itu dan
memberikan suratnya, ternyata dia adalah ayah kandungnya. Sungguh terkejut
Tatsuya mengetahui hal ini, kareana dia ternyata bersaudara dengan gadis yang
di cintainya. Tatsuya benar-benar tidak percaya dengan isi surat itu. Sampai
akhirnya justru Tatsuya yang meminta di tes DNA, namun ternyata hasilnya benar.
Tatsuya merahasiakan hal ini dari Tara, namun sikap Tatsuya yang semakin
menjauh membuat Tara semakin curiga.
Tanpa sengaja Tara mendengar percakapn ayahnya dengan
Tatsuya di telefon. Seketika itu Tara terkejut, kemudian pergi berjalan di
malam hari. Sebastian, ayahnya, dan Tatsuya panik. Akhirnya Sebastian menemukan
Tara di dekat sungai. Tara meminta Sebastian menemaninya minum sampai Tara tak
sadarkan diri. Pagi harinya sikap Tara mendadak aneh, dia bersikap seolah-olah
tidak terjadi apa-apa.
Agar percintaan Tara dan Tatsuya tidak berlanjut. Tatsuya
memutuskan untuk kembali ke Jepang dan dia meminta Sebastian untuk menjaga
Tara. Setelah mereka lama berpisah, tiba-tiba ada orang yang menelfon di rumah
Tara dan dia mengabarkan bahwa Tatsuya sakit parah. Seketika itu Tara dan
ayahnya pergi ke Jepang. Setelah Ttsuya mengatkan sangat mencintai Tara, saat
itu juga Tatsuya meninggal. Dia berpesan agar Tara selalu bahagia.
VI.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Layar
Terkembang
-
Pengarang : St. Takdir Alisyahbana
-
Penerbit : Balai Pustaka
-
Tahun terbit : 2009
-
Tebal halaman : 201
Tuti dan Maria adalah kakak adik yang mempunyai sifat
maupun watak yang sangat berbeda. Tuti adalah gadis yang mempunyai pendirian
yang keras dan dia aktif di Kongres Putri Sedar. Sering pula dia menjadi
pembicaranya. Sedangkan Maria adalah gadis yang periang, mempunyai sifat yang
lemah lembut. Ibu mereka telah meninggal, mereka tinggal bersama ayahnya yang
bernama Wiraatmaja. Ayahnya begitu menyayangi mereka.
Sewaktu pulang dari pasar Tuti dan Maria bertemu dengan
seorang laki-laki yang bernama Yusuf. Mereka bertiga berkenalan dan Yusuf
mengantarkan pulang mereka. Dari situlah Yusuf dan Maria saling jatuh cinta.
Yusuf adalah orang Sumatra, dia tinggal di Jakarta untuk sekolah dokter. Sedangkan Maria bersekolah di sekolah
Belanda, sekolah Maria dan Yusuf berdekatan, jadi mereka sering bertemu.
Tuti merupakan gadis yang begitu mementingkan karirnya,
dia sampai putus dengan tunangannya Hambali, karena Tuti lebih mementingkan
cita-citanya. Akhirnya Maria dan Yusuf bertunangan dan setelah itu justru Maria
terkena penyakit Malaria dan TBC. Selama dua bulan Maria di rawat di rumah
sakit khusus TBC, justru akhirnya Maria meninggal. Penyakit yang di derita
Maria, sama dengan yang di derita ibunya. Sebelum Maria meninggal dia berpesan
agar kakaknya Tuti dan Yusuf menikah.
Akhirnya mereka berdua menikah.
VII.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Keberangkatan
-
Pengarang : Nh. Dini
-
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
-
Tahun terbit : 2000
-
Tebal halaman : 191
Elisa adalah gadis keturunan Belanda, namun dia lebih
suka tinggal di Indonesia daripada di Belanda bersama kedua orang tuanya. Dia
bekerja sebagai pramugari GIA. Awalnya dia sempat susah untuk beradaptasi
dengan orang Indonesia asli, karena dahulu orang Indonesia sangat membenci
orang Belanda. Namun akhirnya dia bisa beradaptasi dengan baik. Dia tinggal di
sebuah rumah bersama empat orang temannya pramugari dan juga
sahabat-sahabatnya.
Sampai akhirnya Elisa bertemu dengan Sukoharjito, dia
bekerja di bagian protokol istana dan dia masih bersaudara dengan Lansih
sahabatnya. Antara Elisa dan Sukoharjito sering sekali bertemu tanpa di
sengaja, yang akhirnya timbullah cinta Elisa terhadap Sukoharjito. Mereka
berdua sering ngobrol, janjian, makan di Wisma Nusantara. Namun Sukoharjito
tidak pernah mengatakan kata-kata pasti akan hubungan mereka berdua. Bagi Elisa itu sudah cukup, karena dia
menganggap Sukoharjito mungkin berwatak begitu.
Akhirnya Elisa di
ajak ke rumah orang tua Sukoharjito yang berada di Solo selama satu minggu.
Keluarga Sukoharjito menyambutnya dengan baik dan menurut Elisa itu sudah
memperlihatkan keseriusan Sukoharjito. Pada saat Elisa ulang tahun, dia meminta
hadiah cincin. Akhirnya di pesankan oleh Sukoharjito dengan tertulis nama
Sukoharjito di cincinnya. Namun setelah itu Sukoharjito jarang datang dan
menelfon Elisa. Ternyata di balik itu, Sukoharjito akan menikah dengan saudara
presiden, yang katanya telah hamil.
Hati Elisa sangat sakit, karena dia telah mengharapkan
Sukoharjito menjadi pasangan hidupnya. Namun sahabatnya Lansih, Anna, dan juga
Wati menyemangati dan menghibur Elisa. Akibat percintaan Elisa yang kandas di
tengah jalan, justru membuat dia ingin kembali ke Belanda saja. Namun Elisa
bingung karena dia harus menolong paman Talib seorang pelukis yang dahulu
menyayangi dan merawatnya sewaktu Elisa masih kecil. Semenjak Elisa datang di
kehidupannya dia jadi semangat untuk sembuh dari penyakit lumpuhnya.
Elisa bingung karena dia mendengar cerita dari kakaknya,
mengenai latar belakang kehidupannya. Elisa tidak tahu siapa ayah kandungnya
sebenarnya. Apakah paman Talib atau ayahnya dari Belanda yang sekarang sudah
meninggal, atau bahkan laki –laki yang tak pernah di kenalnya. Dahulunya ibunya
suka hura-hura dengan banyak lelaki. Hingga akhirnya suaminya marah dan
meninggalkannya.
Semenjak Elisa tidak lagi bersama Sukoharjito, Gail
seorang wartawan dari Amerika semakin mendekatinya. Namun Elisa tidak terlalu
mempedulikannya, karena dia masih sakit hati dengan Sukoharjito. Elisa tetap
teguh dengan pendiriannya dan dia berangkat ke Belanda. Gail di larang
mengantarkannya, namun dia memberi surat kepada Elisa yang menyatakan bahwa
meminta Elisa untuk membalas suratnya, apabila sudah sampai di Belanda dan Gail
mengatakan bahwa dia mencintainya. Hati Elisa berkata, apabila Gail benar-benar
mencintainya kelak Gail akan menyusulnya di Belanda.
VIII.
IdentitasBuku
-
Judul novel : Elang
-
Pengarang : Kirana Kejora
-
Penerbit : Almira Management
-
Tahun terbit : 2009
-
Tebal halaman : 299
Dua saudara kembar yaitu Elang Laut dan Elang Timur.
Keduanya kembar, namun bukan kembar identik. Keduanya sama-sama pandai dan
mereka berdua memiliki keahlian yang berbeda. Laut adalah seorang penyair dan
seniman penulis novel. Sedangkan Timur adalah seorang ahli teknik kimia dan dia
bekerja dengan riset dan senyawa-senyawa kimia. Namun kedua saudara kembar ini
tidak pernah akrab karena mereka selalu bersaing dalam banyak hal. Timur selalu
egois dan dia ingin selalu menang dalam segala hal terhadap Laut. Sedangkan Laut
dia sering mengalah .
Mereka berdua sama-sama mencintai satu wanita yaitu Jora.
Seorang wanita yang pernah menjadi kekasih Laut. Namun Jora justru di jodohkan ibunya
dengan Abi. Setelah Kejora menikah dengan Abi, mereka memiliki seorang anak
laki-laki yang bernama Laskar. Namun Abi justru selingkuh dengan wanita lain.
Walaupun Jora tak pernah mencintai Abi, namun dia marah
kareana kesetiaan dia selama ini di injak-injak begitu saja. Akhirnya Kejora
memintai cerai dengan Abi. Setelah Jora bercerai, Jora tetap mengharapkan dan
mencintai Laut. Namun Laut tak pernah memberi kepastian terhadap Jora. Berbeda
dengan Timur yang memberi kepastian dan ingin segera menikahinya.
Akhirnya Jora memutuskan menikah dengan Timur, karena dia
merasa Timur yang justru penuh kepastian dan Mawar kakaknya memberi tahu semua
tentang Timur, begitupula ibunya. Namun sebelum mereka menikah Jora menemui
Laut, untuk meminta kejelasan Laut. Namun Laut justru menyuruh Jora menikah
dengan Timur. Malam itu terjadi kesalahan besar. Mereka melakukan hubungan yang
tidak seharusnya mereka berdua lakukan.
Satu bulan setelah Jora menikah dengan Timur. Akhirnya
Jora hamil dan memberi tahu kabar gembira itu kepada Timur. Namun Timur tidak
percaya bahwa itu adalah anaknya. Kemudian Timur memperlihatkan hasil tes yang
menyatakan Timur tidak bisa mempunyai anak. Timur marah dan dia bertanya, “apa
itu anak Laut?”. Jora hanya menangis dan terdiam. Kemudian Timur pergi
meninggalkannya dan dia segera mencari Laut.
Antara Timur dan Laut terjadi perkelahian yang sangat
hebat. Sampai akhirnya Timur terjatuh. Laut berjanji, bahwa dia akan pergi jauh
dari kehidupan mereka dan Laut meminta Timur, untuk merawat anak yang di
kandung Jora dengan baik, karena mereka berdua kembar anggap itu anak kita.
Laut pergi ke lombok untuk menghindar dari mereka, dan
dia justru membantu warga Gili Meno untuk mempertahankan tanahnya. Sampai
akhirnya Jora melahirkan, anaknya perempuan
dan sangat cantik. Anak itu di beri nama Kemilau Kejora oleh Laut. Namun itu
tidak di ketahui Jora. Hanya rahasia anata Laut dan Timur.
I.
IdentitasBuku
-
Judul Kumpulan Cerpen : Biasa
Bercerita
-
Pengarang : Nana
Tedja
-
Penerbit : Gelora
Aksara Pratama
-
Tebal halaman : 176
Kumpulan cerpen Biasa Bercerita ini, terdapat sembilan
cerpen, dan tiga buah puisi. Sembilan cerpen itu adalah : Ayah Durhaka, Buku
Biru, Lilin-Lilin Kecil, Para Pembantu, Keyakinan Wage, Karma Sudra, Hadiah
Ultah untuk Papa, Cerita Dokter Ardi, dan Si Cantik Madeline. Sedangkan tiga
buah puisinya yaitu : Desahmu, Tanya dan Menikah?. Semua cerpennya di ceritakan
dengan sangat menarik . Namun ada sebuah cerpen yang paling menarik yaitu Ayah
Durhaka. Judulnya pun sudah membuat penasaran dan menarik. Untuk lebih jelasnya
inilah ceritanya.
Reina, Putri dan Gita mempunyai ayah yang berwatak keras,
dan setiap dia marah pasti kemarahannya di lampiaskannya pada anak, istri,
terkadang pula barang-barang yang berada di rumahnya. Reina begitu membenci
ayahnya, karena pacarnya yang keturunan bule di bunuh oleh ayahnya. Rem
mobilnya di rusak dan akhirnya masuk jurang dan meninggal. Semenjak kehilangan
pacarnya Reina suka gonta-ganti pacar. Reina susah di ajak pulang ke Indonesia.
Dia lebih suka di Singapura, karena males bertemu dengan ayahnya. Namun
akhirnya dia mau ke Indonesia, untuk memperingati dua tahun meninggalnya Oliver
kekasihnya.
Reina pulang ke Indonesia bersama kakaknya yang bernama Putri. Baru samapi rumahnya,
ayahnya sudah menegur. “ngapain kamu ajak anak durhaka ini pulang”. Seketika
itu Reina marah dan dia justru mengatakan ayahnyalah yang durhaka. Kemudian
Reina di tampar oleh ayahnya dan dia terjatuh. Reina mengambil pisau buah di
sebelahnya. Hampir saja pisau itu menyelakai dirinya, namun di halangi oleh
kakaknya Putri yang berada di belakangnya.
Akhirnya Putrilah yang terkena pisau di lengannya. Reina
dan Putri pergi ke rumah Putri. Kemudian Putri di obati oleh Deni suaminya,
yang menjadi seorang dokter spesialis tulang. Setelah selesai Putri mengajak
Deni, anaknya dan Reina untuk makan malam di luar. Namun Reina menolaknya.
Sewaktu di tanya Putri “terus kamu mau ngapain kalau nggak ikut makan di
luar?”. Reina menjawab mau membunuh ayah.
II.
IdentitasBuku
-
Judul Kumpulan Cerpen : Derai-Derai Kamboja
-
Pengarang : Koesmarwanti
-
Penerbit : FBA Press
-
Tebal halaman : 207
-
Tahun terbit : 2001
Kumpulan
cerpen ini terdapat 15 cerita, yaitu: Syair Cinta Untuk Adek, Kesaksian Malam di Manipa, Kembang-Kembang Merapi, Mencari Jejak Cinta, Putri Demonstran, Derai-Derai Kamboja, Senja Temaram di Kali Ongkrak, Oh, Sembako,
Persinggahan, Manusia yang Terkapar, Tangis Arwah Sri, Malam Telah Usai, Mendung di Hati Vella, Anak Lanang dan Perempuan Terakhir.
Derai-derai kamboja di tulis sebagai sastra islami dan sastra dakwah. Rata-rata cerpen di dalamnya berisi semangat kemanusiaan yang berlandaskan jiwa Islam. Dalam beberapa cerpen Syair Cinta Buat Adek misalnya, terasa sangat menyentuh karena ruh cinta sesame manusia tergambar dengan lembut namun jugan yata. Salah satu cerita yang menurutku menarik itu adalah Perempuan Terakhir.Inilah ringkasan ceritanya.
Mimin adalah seorang gadis desa yang di bawa tetangganya ke Jakarta untuk bekerja. Namun ternyata tetangganya menipu. Mimin ternyata di jual dengan om-om dan dia di ancam untuk mengembalikan uang dua ratus lima puluh ribu rupiah yang sudah di kirim kepada orang tua Mimin. Orang tua Mimin tidak tahu akan hal tersebut, yang mereka tahu ia membanggakan anaknya kepada sanak saudara dan tetangganya. Mimin ingin terlepasdari ini semua. Apalagi ini sudah hamper tanggal 17. Mimin harus mengirim uang kepada orang tuanya di kampung.
Mimin berfikir untuk berjualan jamu, namun pendapatan penjual jamu sedikit. Akhirnya Mimin bertemu dengan Surti, dia berasal dari keluarga sederhana dan merupakan anak dari seorang penjual gorengan. Namun justru Surti di jual juga dengan om-om yang berusia 40 tahun. Namun akhirnya Mimin sadar dan dia mendobrak pintu dan memukul oom-oom tersebut. Surti marah besar dengan Mimin. Sewaktu Mimin mengejar Surti.Surti justru ketabrak mobil dan meninggal.
III.
IdentitasBuku
-
Judul Kumpulan Cerpen : Arapaima
-
Pengarang : YosiYonata
-
Penerbit : Grasindo
-
Tebal halaman : 135
-
Tahun terbit : 2006
Kumpulan
cerpenkarya Yosi Yonata terdapat 16 cerpen yaitu : Eleana, Franka, Pungguk,
Arapaima, Bunga di Tengah Padas, PutriLaut, Serenada, Wanita dengan Gaun Biru Muda, Lola, Sang Penggoda, Gaun Hitam, Menari Bersama Rembulan, Kapal Pesiar, Kebun Hujan, Balada Sekuntum Bunga dan Sepasang Burung Hitam.
Hampir semuacerpen
di dalamnya pelaku utamanya selalu seorang wanita cantik,
berambut panjang,
berkulit putih dan jarang di sebutkan nama tokohnya. Arapaima adalah salah satu judul cerpen di dalamnya. Namun saya akan mengulas salah satu judul cerpenya itu Bunga di Tengah Padas.
Ada
seorang laki-laki pelarian, tinggal di sebuah desa yang gersang dan juga sepi. Dia bosan harus tinggal di desa itu bersama pengawalnya. Dia menunggu kabar dari temannya kapan saatnya dia bias kembali ke kota.
Saat dia bertemu dengan seorang gadis cantik di desa itu, dia meminta pengawal untuk mengatur pertemuan di antara mereka berdua. Akhirnya mereka bertemu dan semakin dekat.
Gadis cantik itu merupakan bunga desa di kampong tersebut.Banyak laki-laki yang iri melihat mereka berdua semakin dekat. Pelarian itu meminta pengawalnya untuk menyingkirkan laki-laki tersebut. Suatu hari ketika gadis desa itu mengajak pelarian pergi ke sebuah tempat yang sangat sulit untuk di lalui, yaitu di puncak perbukitan.
Saat mereka berdua asyik melihat pemandangan, tiba-tiba ada sebuah tembakan yang mengenai pelarian tersebut. Untung saja segera di tolong oleh pengawalnya dan dia akhirnya selamat.Dia mendapatkan surat dari kawannya yang berada di kota kalau dia tahu kabar itu dan apakah gadis desa itu yang menjadi mata-mata. Dia berfikir apakah gadis lugu itu yang memberitahu . Hari kemudian dia mengajak gadis desa itu ke puncak perbukitan dan di saat gadis itu bersandar di pundaknya. Dia dorong gadis itu ke jurang. Akhirnya dia berjanji ini adalah pembunuhan dia yang terakhir.
I.
Identitas Buku
-
Judul Kumpulan Puisi : Ayat-Ayat Api
-
Pengarang : Sapardi Djoko Darmono
-
Penerbit : Pustaka Firdaus
-
Tebal halaman : 149
-
Tahun terbit : 2000
Kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Darmono, terdapat tiga
judul utama yang masing-masing mempunyai judul puisi- puisi lagi, yaitu: Ayat
nol, Ayat arloji dan Ayat api. Di dalam Ayat nol terdapat 15 puisi, Ayat arloji
terdapat 33 puisi, sedangkan Ayat api terdapat 6 buah puisi.
Judul puisi Ayat nol yaitu: Ruang Ini, Catatan Masa
Kecil, Aubade, Di Depan Pintu, Aku Tengah Menantimu, Garis, Pagi, Sehabis
Percakapan, Sajak Dalam Tiga Bagian, Jaring, Sunyi yang Lebat, Salamku
Matahari, Sepasang Lampu Becu.
Sedangkan judul puisi Ayat Arloji yaitu: Dongeng
Marsinah, Bunga Randu Alas, Tentang Mahasiswa yang Mati 1996, Yang Paling
Menakjubkan, Iklan, Kelereng, Ibu, Tiga Sajak Ringkas Tentang Cahaya, Hawa
Dingin, Adam dan Hawa, Memancing, Ruang Tamu, Terbaring, Tiga Sajak Kecil,
Layang-Layang, Rumah Om Yos, Ayat-Ayat Tokyo, Ayat-Ayat Kyoto, Tukang Kebun,
Pada Suatu Magrib, Jakarta Juli 1996, Sajak, Pertanyaan Kerikil yang Goblok, Dongeng
Kucing, Dalam Setiap Duri Kita, Sebelum Fajar, Buku Cerita Anak, Sonet: Entah
Sejak Kapan, Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta, Ia Tak Pernah,Tentu, Kau Boleh,
Pohon Di Tepi Jalan, Sonet: Kau Bertanya Apa.
Ayat-ayat Api terdapat 6 puisi yaitu:
Kata,1, Kata,2, Pokok Kayu, Ada Pohon Bernafas, Akik, Ayat-ayat Api. Dalam
puisi Ayat-ayat Api itu terdapat 15 ayat. Inti dari puisi ini menggambarkan
semua hal atau kejadian yang terjadi atau di lihat oleh penulis. Namun penulis
mengungkapakannya dengan indah dan bagus. Ada puisi yang berjudul Mahasiswa
yang Mati 1996. Di sini terlihat jelas cerita mengenai mahasiswa yang mati pada
tahun 1996, yang di kabarkan di koran dan tiba-tiba penulis merasa mengenalnya atau
dekat dengannya. Walaupun mahasiswa itu bukan muridnya dan melihatpun baru di
koran. Namun ia merasa mencintainya. Mungkin mencintainya karena kasihan.
II.
Identitas Buku
-
Judul Kumpulan Puisi : Pembawa
Matahari
-
Pengarang : Abdul Hadi W.M
-
Penerbit : Bentang Budaya
-
Tebal halaman : 75
-
Tahun terbit : 2002
Kumpulan puisi Pembawa Matahari terdapat 28 cerpen yaitu:
Ketika Masih Bocah, Elegi, Dalam Pasang, Sekian Laut, Akhirnya Kita Bertemu
Lagi, Kembali Tak Ada Sahutan Di sana, Pembawa Matahari, Fragmen, Terlalu
Sering, Al-Hallaj, Nyanyian Sanggah Syeh Siti Jenar, Sajak Gaya Lama di Makam
Syeh Siti Jenar, Nukilan dari Lagu Syeh Siti Jenar, Fragmen Akhir Syeh Siti
Jenar, Menjelang Hukuman Mati, Nyanyian Hamzah Fansuri, Doa Ayub Barat dan
Timur, “Matahari dan Ka’bah” ( Lukisan Affandi ), Di Tiap Pintu yang Karib,
Mimpi, Aku Masuk Cinta, Menjenguk Rumah, Jalan ke Pantai, Sajak-Sajak
Kelahiran, Jayakatwang, Kertanagara (Fragmen Hari Akhir).
Kebanyakan dalam puisi ini menceritakan tentang Siti
Jenar, yaitu seorang ulama sufi Jawa pada abad ke 17 yang pandangan wahdat
al-wujudnya serupa dengan Hamzah Fansuri dan di hukum mati oleh karena para
ulama memandang ajarannya sesat. Namun dalam kenyataan, paham tasawufnya tidak
sama dengan ajaran panteisme,. Penulis menceritakan dan mendukung Syeh Siti
Jenar, di gambarkan pula kesamaan Syeh Siti Jenar dengan Hamzah Fansuri. Dalam
judul Sajak-Sajak Kelahiran yang terdapat 53 sajak berisikan tentang keagamaan,
cerita nabi, pahlawan, dan juga nasihat.
I.
Identitas Buku
-
Judul Kumpulan Naskah Drama : Sampek dan Engtay
-
Pengarang : N. Riantiarno
-
Penerbit : Galang Press
-
Tebal halaman : 281
-
Tahun terbit : 2004
Sampek dan Engtay menceritakan sebuah kisah cinta yang
berakhir dengan penuh tanda tanya. Engtay adalah seorang gadis yang cantik,
kaya dan cerdas di daerahnya. Dia anak tunggal dari keluarga Ciok. Dia sudah di
jodohkan dengan Macun, anak dari sahabat orang tuanya. Engtay sangat ingin bersekolah, namun di larang keras oleh orang
tuanya.
Akhirnya Engtay menyamar menjadi laki-laki untuk
membohongi ayah dan ibun ya. Karena Engtay berhasil, dia akhirnya di izinkkan bersekolah
di Yayasan Putera Bangsa di Betawi. Dari situlah Engtay bertemu dengan Sampek
mereka berdua bersahabat. Namun Sampek tidak mengetahui bahwa Engtay itu perempuan.
Setahun kemudian Engtay mengakui bahwa dia perempuan dan
mereka berdua saling mencintai. Namun saat mereka berdua sedang bahagia.
Engatay justru di susul oleh Jinsim dan Suhiang pembantu dan pengasuh Engtay. karena
Engtay akan di nikahkan dengan Macun. Engtay meminta Sampek datang ke rumahnya
sebelum tanggal 8+2,7+3, dan 6+4. Yang artinya kalau di tambahkan menjadi 10.
Namun Sampek justru mengira 30. Engtay sangat sedih,
begitu pula Sampek. Di saat tanggal 30
Sampek datang ke rumah Engtay. Namun semua itu sudah terlambat. Akhirnya
Sampek sedih dan dia sakit parah. Sukiu pembantu Sampek datang ke rumah Engtay
memberi tahu kalau Sampek sakit parah dan Engtay memberi surat ke Sampek yang isinya
obat yang harus di cari untuk kesembuhan Sampek. Namun obatnya sangat aneh dan
tak masuk akal.
Engtay mengatakan kalau kalau tidak bisa menemukan obat
itu Sampek akan mati. Dan jika Sampek mati, kuburlah di pekuburan Padeglang,
kuburan dengan Bongpay biru yang menghadap ke Barat. Karena Engtay pasti akan
datang untuk bersembahyang di kuburan itu.
Ibu Sampek sangat marah mendengar Sukiu membacakan surat
itu. Namun Sampek meminta ibunya untuk menuruti perkataan Engtay, karena
sebentar lagi Sampek meninggal. Dia meminta
di atas nisannya di beri tusuk konde dari Engtay. Di saat arak-arakan
pernikahan Engtay dan Macun. Engtay meminta agar berhenti di pemakaman. Engtay
melihat tusuk konde di atasnya dan dia tahu apa yang harus di lakukannya. Jika
memang mereka berjodoh tusuk konde itu akan dapat membuka kuburan Sampek
Ketiga kalinya Engtay menusukkan konde itu ke makam
Samopek. Akhirnya terbukalah makam itu. Setelah makam terbuka Engtay masuk di
dalamnya. Melihat itu Macun membongkar makam Sampek. Namun di dalamnya tidak
ada mereka berdua justru ada dua keping batu biru dan seorang tawon kuning.
Katanya Sampek dan Engtay itu merupakan jelmaan dewa yang di buang dari
khayangan dan di jatuhkan di dunia untuk menjadi manusia.
Cerita Sampek dan Engtay dalam naskah
drama ini, di kisahkan dengan sangat bagus dan indah. Sehingga pembaca tertarik
untuk membacanya. Selain itu akhir
ceritanya tidak dapat di tebak. Hal itu memberi daya tarik tersendiri bagi
pembacanya. Alur ceritanya pun tersajikan sangat bagus, jadi pembaca tidak
terlalu susah untuk memahaminya. Namun akhir cerita naskah drama ini masih
kurang jelas. Apakah Engtay dan Sampek merupakaan jelmaan dewa yang telah
berubah menjadi sepasang keping batu biru. Tapi mengapa dari awal sampai akhir
tak pernah menceritakan tentang dewa. Hal ini masih membuat pembaca bertanya-tanya.
Kemana akhirnya Sampek dan Engtay. Namun keseluruhan naskah drama ini sangat
bagus dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar