konten 1
konten 2
konten 3

Selasa, 02 Desember 2014

Ulasan Karya Sastra




I.            IdentitasBuku
-      Judul novel            : Ibuk
-      Pengarang              : IwanSetyawan
-      Penerbit                : GramediaPustakaUtama
-      Tahun terbit                   : 2012
-      Tebal halaman        : 293

Novel yang berjudul “Ibuk” mengisahkan seorang wanita hebat yang bernama Ginah.Dia berasal dari keluarga miskin hingga tak bias tamat sekolah dasar. Semasa mudanya dia selalu membantu neneknya berjualan baju bekas di pasar Batu. Dari situlah dia bertemu dengan Hasyim yang sekarang menjadi suaminya. Hasyim adalah seorang kenek mobil angkutan umum, namun akhirnya dia berhasil menjadi supir.
Pernikahan Hasyim dan Ginah terjadi satu minggu setelah neneknya meninggal dunia. Setelah mereka menikah, dia tinggal di rumah saudara angkat suaminya. Pernikahannya di karuniai 5 orang anak, 4 perempuan dan seorang laki-laki. Walaupun kehidupan mereka serba kekurangan, namun kedua orang tuanya selalu berusaha menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruant inggi. Agar nasibnya kelak tak sama dengan kedua orang tuanya. Anak-anaknya selalu belajar dengan rajin dan mereka selalu mendapatkan peringkat .
          Sewaktu kecil anak laki-lakinya yang bernama Bayek pernah mati suri. Namun kata mbah Carik orang yang di percayai sama warga daerah situ, kelak anak laki-laki mereka yang akan membahagiakan mereka. Diantara kelima anaknya, hanya anak pertamanya yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Anaknya Bayek mendapat beasiswa di IPB jurusan statistika. Awalnya dia ragu untuk melanjutkan ke situ. Namun berkat dorongan dan dukungan ibunya, dia berhasil lulus IPB sebagai lulusan terbaik. Setelah dia lulus dia mendapat tawaran kerja di perusahaan Jakarta. Selama dua tahun dia bekerja di sana.
Berkat jerih payah dan kerja kerasnya dia mendapatkan tawaran kerja di Newyork. Namun dia ragu karena dia tidak bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar.Walaupun dia tidak pintar berbicara Inggris, namun dia ingin memperlihatkan bahwa kerjanya bagus. Sampai akhirnya dia mendapatkan bonus dan dia di angkat sebagai atasan. Mimpi Bayek yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya terwujud. Dia membangunkan rumah orang tuanya dan membuatkan kos-kosan di Yogyakarta untuk ayahnya, agar tak lagi bekerja sebagai supir. Dia juga membantu saudaranya yang  sudah menikah untuk membuat rumah.
          Setelah impiannya terwujud dia ingin tinggal dan menikmati hidup di Indonesia bersama keluarganya. Walaupun dia di tawari kerja dengan gaji tinggi, dia tetap bersikukuh pada pendiriannya. Setelah di Indonesia dia ingin mengabadikan kisah hidupnya agar tak terlupakan dan menginspirasi banyak orang. Setelah Bayek menerbitkan novelnya, dia selalu sibuk pergi ke luar kota untuk talkshow. Namun ayahnya sering sakit-sakitan dan sampai akhirnya meninggal. Mereka semua bersedih, namun Bayek cukup puas karena telah mewujudkan mimpinya untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

II.         IdentitasBuku
-      Judul novel            : Sang Pemimpi
-      Pengarang              : Andrea Hirata
-      Penerbit                : Bentang Pustaka
-      Tahun terbit                   : 2006
-      Tebal halaman        : 285

Novel ini menceritakan tentang, Arai dan Ikal benar-benar mampu mewujudkan mimpinya. Arai merupakan saudara sepupu Ikal yang di tinggal mati oleh kedua orang tuanya sejak dia masih SD. Saat itu pula Arai tinggal di rumah Ikal. Mereka  bersahabat antara Arai, Ikal dan Jimbron. Pulau Belitung dahulunya tak ada SMA. Jika mereka bersekolah harus berjalansekitar 120 km. Namun berkat pak Mustar mereka bisa sekolah di daerah Belitung yaitu SMA Bukan Main. Namun pak Mustar menjadi guru yang paling menakutkan, semenjak anaknya tidak di terima di SMA itu. Semua itu karena nem anaknya yang kurang 0,25.
          Jimbron memiliki nasib yang sama dengan Arai, dia di tinggal mati kedua orang tuanya. Akhirnya dia di asuh oleh seorang pendeta. Namun anehnya pendeta itu selalu rutin mengantarkan Jimbron pergi mengaji. Arai, Ikal, dan Jimbron adalah anak yang usil. Apalagi Arai yang selalu memprovokasi kedua sahabatnya. Tapi walau begitu Arai dan Ikal selalu mendapat peringkat 5 besar. Hanya Jimbronlah yang mendapat peringkat 78.
          Arai dan Ikal bercita-cita untuk bisa melanjutkan perguruan tinggi di Perancis. Mereka juga menjadi seorang kuli ngambat pada pukul dua malam. Walaupun hasil kerjanya di tabung, mereka  tidak mungkin bisa  membayar  biaya ke perguruan tinggi. Setelah mereka lulus SMA, Arai dan Ikal pergi ke Jawa tepatnya di Bandung. Namun Jimbron tetap tinggal di Belitung dan dia bekerja mengasuh kuda, karena dia begitu kagum dan menyukai kuda.
          Saat mengantarkan Arai dan Ikal ke pelabuhan, Jimbron memberikan celengan kuda kepada Arai dan Ikal. Jimbron berpesan agar mimpi mereka untuk melanjutkan ke Perancis terwujud. Selama di Bogor mereka melamar pekerjaan dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Sampai  akhirnya Ikal berhasil mencapai sarjana, begitu pula Arai. Namun mimpi mereka belum selesai sampai selesai  sarjana , mereka berdua masih menginginkam melanjutkan perguruan tinggi di Perancis.
          Setelah mereka berhasil lulus perguruan tinggi, mereka kembali ke pulau Belitung. Namun sebelum ke Belitung  mereka mendaftarkan beasiswa perguruan tinggi di Perancis.  Setelah sampai di Belitung, mereka mengunjungi sahabatnya Jimbron yang sudah menikah dengan Lasmi, wanita yang dari dulu di cintainya. Seorang wanita yang tak pernah tersenyum, semenjak di tinggal mati kedua orang tuanya.
          Akhirnya pak pos datang untuk mengantarkan surat pengumuman beasiswa perguruan tinggi di Perancis. Setelah mereka membuka surat pengumuman tersebut, mereka akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa yang selama ini mereka impikan. Begitu hebat mimpi mereka,  tanpa mimpi mereka tak akan bisa meraih semua itu. Makanya jangan takut untuk bermimpi.

III.      IdentitasBuku
-      Judul novel            : Kubah
-      Pengarang              : Ahmad Tohari
-      Penerbit                : Gramedia
-      Tahun terbit                   : 1995
-      Tebal halaman        : 216

Novel karya Ahmad Tohari mengkisahkan tentang,  Karman adalah seorang pria yang di tahan di penjara selam 12 tahun, karena dia telah mengikuti kelompok anggota atheis yang di pimpin oleh Margo. Karma tidak menyadari bahwa dia telah menjadi anggota tersebut, karena bagi Karman dia hanya ingin membalaskan dendamya kepada haji Bakir yang telah menukar satu karung beras dengan sawah milik kedua orang tuanya. Apalagi haji Bakir telah menolak lamaran Karman kepada anaknya Rifa, karena anaknya telah di jodohkan.
Semenjak kecik Karman ikut pamannya Hasyim, karena dia di tinggal mati kedua orang tuanya. Dia di sekolahkan sampai lulus SMP, di daerahnya Pagetan jarang sekali anak yang bisa lulus SMP. Melihat hal itu, Margo dan kawanannya memberi jabatan Karman sebagi pegawai kecamatan yang akan di pengaruhinya.
Akhirnya Karman menikah dengan seorang gadis yang bernama Marni. Mereka mempunyai anak yang bernama Tini. Setelah tiga  tahun menjalani kehidupannya dengan Marni. Daerah Pagetan terjadi penangkapan golongan atheis dan komunis. Margo bersama sahabatnya di bunuh dan di pendam di daerah situ. Ada juga yang di bunuh dan di buang di sungai. Melihat kejadian itu Karman pamit kepada istrinya untuk pergi bersembunyi di hutan Lubuk Batu.
Selama tiga puluh empat  hari Karman bersembunyi di hutan, dia makan pisang mentah, jagung dan makanan seadanya. Namun karena telah lama dia bersembunyi di situ, akhirnya dia terserang penyakit dan juga tertangkap. Setelah tiga tahun Karman di penjara, istrinya Marni menikah lagi. Karena dia tak bisa menghidupi ketiga anaknya sendiri.
Setelah dua belas tahun di penjara Karman di bebaskan dan dia kembali ke Pagetan. Hatinya sakit melihat istrinya menikah lagi, namun Karman tidak menyalahkan istrinya. Warga Pagetan begitu lugu, mereka menyambut Karman dengan baik. Malah akhirnya anak Karman yang bernama Tini menikah dengan Jabir anaknya Rifa.
Akhirnya Karman sadar bahwa haji Bakir orang yang baik. Masjid yang ada di Pagetan samping rumah haji Bakir sudah rusak. Warga sekitar membangun masjid itu secara bersama-sama. Karman ikut mengambil bagian yaitu membuat kubahnya. Dia ingin membuktikan bahwa dia bisa melakukan yang terbaik untuk desanya. Dia juga berterima kasih karena warga tetap menerima dia dengan baik.
IV.         IdentitasBuku
-      Judul novel            : Siti Nurbaya
-      Pengarang              : Marah Rusli
-      Penerbit                : Balai Pustaka
-      Tahun terbit                   : 1992
-      Tebal halaman        : 334

Novel yang berjudul Siti Nurbaya, karya Marah Rusli mengisahkan tentang Samsulbahri dengan Siti Nurbaya. Sejak kecil Samsulbahri bersahabat dengan Siti Nurbaya. Mereka berdua selalu bersama, bahkan kedua orang tua mereka juga bersahabat. Sejak kecil Nubaya tak punya ibu. Dia hanya tinggal bersama ayahnya Baginda Sulaiman. Ayahnya sukses dalam hal perdagangan. Sedangkan Samsulbahri adalah anak tunggal juga, dia mempunyai ayah yang bernama Sutan Mahmud. Ayahnya adalah seorang penghulu di kota Padang dan ibunya bernama Siti Maryam.
Adat di daerah Padang yaitu laki-laki boleh mempunyai istri banyak. Kelak anak mereka justru yang memberikan kebutuhannya adalah pihak wanita atau istrinya. Namun berbeda dengan Sutan Mahmud, walau dia mempunyai jabatan tinggi. Dia hanya menikah satu kali. Namun berkat hal itu, bagi keluarga Sutan Mahmud mengira  bahwa dia telah di dukunkan oleh istrinya. Karena istrinya dari keluarga biasa saja, hanya cantik wajahnya. Namun menurut Sutan Mahmud memiliki satu istri itu cukup, dia menikah bukan untuk mencari wanita yang berderajat tinggi, yang penting cantik hati dan wajahnya.
Semenjak usaha Baginda Sulaiman tambah maju. Datuk Maringgih merasa takut untuk di saingi. Akhirnya Datuk menyuruh  anak buahnya untuk membakar toko Baginda Sulaiman yang berada di pasar. Tidak hanya tokonya yang di bakar, namun juga kapal-kapalnya di tenggelamkan. Pohon sawitnya yang di kebun juga di matikan. Begitu kejamnya Datuk Maringgih, karena takut akan tersaingi.
Setelah Baginda Sulaiman miskin, Datuk Maringgih pura-pura menolongnya dengan cara meminjamkan uang. Namun karena tak bisa mengembalikan Datuk Maringgih meminta Siti Nurbaya menjadi istrinya. Jika tidak mau maka Baginda Sulaiman akan di penjara. Awalnya Nurbaya menolak, karena dia tidak mau menikah dengan kakek-kakek yang buruk rupa dan buruk hatinya. Namun karena dia tak mau ayahnya di penjara dengan terpaksalah Nurbaya menerima permintaannya. Padahal waktu itu Nurbaya sudah menjadi kekasih Samsulbahri. Waktu itu Samsulbahri sedang sekolah kedokteran di Jawa. Mendengar berita pernikahan Nurbaya, Samsulbahri begitu sedih.
Tak lama kemudian ayah Nurbaya meninggal dan waktu itu Samsulbahri telah berjanji akan menjaga Nurbaya. Pada malam hari saat Samsulbahri dan Nurbaya berpelukan, Datuk Maringgih memergoki dan melaporkan kejadian itu pada warga. Mendengar kejadian itu ayah Samsulbahri sangat marah dan Samsulbahri kemudian di usir dari rumah, karena ayahnya malu, apalagi memiliki jabatan yang tinggi.
Berpisahlah Samsulbahri dan Siti Nurbaya. Ibu Samsulbahri begitu sedih mengetahui  bahwa anaknya di usir. Mengetahui penderitaan Nurbaya, Samsulbahri meminta Nurbaya untuk menyusulnya di Jawa. Diam-diam Nurbaya pergi dan di antar oleh pak Ali supir bendinya waktu masih sekolah. Namun sewaktu di perjalanan rupanya ada orang suruhan Datuk Maringgih yang akan membunuh Nurbaya. Namun orang suruhan itu gagal membunuhnya.
 Akhirnya Datuk Maringgih mengambil siasat menyuruh polisi untuk mengembalikan Nurbaya ke Padang, karena Nurbaya telah menggelapkan barang-barangnya. Akhirnya Nurbaya kembali ke Padang untuk menyelesaikan masalah ini. Nurbaya terbukti tidak bersalah, namun Datuk Maringgih tidak mendapatkan hukuman apa-apa. Sebab Datuk kaya raya dan bilangnya tidak tahu di simpan di mana harta dan barangnya.
Tidak hanya itu saja kejahatan Datuk Maringgih, dia meminta anak buahnya untuk menjadi penjual kue dan akhirnya Nurbaya membelinya, kemudian dia tergeletak dan meninggal. Mendengar kabar kematian Nurbaya, ibu Samsulbahri juga ikut meninggal. Begitu sedih hati Samsulbahri karena kehilangan dua orang wanita yang sangat di cintainya.
Kemudian Samsulbahri menulis surat untuk ayahnya. Bahwa dia meminta maaf dan menyesal. Samsulbahri mengatakan mungkin ini untuk terakhir kalinya. Akhirnya Samsulbahri bunuh diri, dengan menembak kepalanya sewaktu berada di taman. Terdengar kabar di Padang bahwa ada siswa yang mati bunuh diri dari kota Padang. Namun ternyata Samsulbahri tidak meninggal, tapi berita itu di rahasiakannya.
Samsulbahri menjadi tentara Belanda untuk membalaskan dendamnya kepada Datuk Maringgih.Akhirnya setelah sepuluh tahun Samsulbahri ingin menyusul Nurbaya dan ibunya terwujud. Samsulbahri meninggal setelah menembak Datuk Maringgih dan Datuk memukul kepalanya.
Setelah Samsulbahri di bawa ke rumah sakit, dia meminta untuk bertemu dengan Sutan Mahmud. Samsulbahri berkata jujur bahwa dia adalah anaknya yang mengaku menjadi Letnan Mas. Samsulbahri meminta apabila dia meninggal, ingin di kubur di tengah makam ibunya dan kekasihnya Nurbaya. Setelah Samsulbahri meninggal, ayahnya menyesali perbuatannya.


V.            IdentitasBuku
-      Judul novel            : Auntumn in Paris
-      Pengarang              : Ilana Tan
-      Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
-      Tahun terbit                   : 2007
-      Tebal halaman        : 265

Tara Dupont adalah seorang gadis yang tinggal di Perancis bersama dengan ayahnya, karena kedua orang tuanya  sudah lama berpisah. Tara bekerja di sebuah stasiun radio yang terkenal di Perancis. Dia mempunyai sahabat dekat yang bernama Elise yang juga penyiar radio. Namun Elise mendapatkan jabatan menyiarkan acara favorit yaitu curhat masalah cinta. Tak hanya Elise sahabatnya namun juga Sebastian, laki-laki yang menjadi sahabatnya dan diam-diam juga Tara mencintainya. Sebastian tak pernah menyadarinya, karena dia sibuk dengan pekerjaannya dan sering gonta-ganti cewek terus.
Walaupun Sebastian dekat dengan banyak cewek, namun Taralah yang di anggapnya istimewa. Tapi hanya sebatas sahabat. Akhirnya Tara jatuh hati dengan seorang laki-laki yang berasal dari Jepang yaitu Tatsuya Fujisawa. Tatsuya merupakan rekan bisnis Sebastian. Namun Tatsuya sangat benci dengan Paris dan musim gugur, karena saat itu ibunya meninggal. Ibu Tatsuya berwasiat untuk mencari laki-laki yang bernama Jean Daniel Lemercier dan meminta Tatsuya memberikan surat tersebut.
Ketika Tatsuya bertemu dengan laki-laki itu dan memberikan suratnya, ternyata dia adalah ayah kandungnya. Sungguh terkejut Tatsuya mengetahui hal ini, kareana dia ternyata bersaudara dengan gadis yang di cintainya. Tatsuya benar-benar tidak percaya dengan isi surat itu. Sampai akhirnya justru Tatsuya yang meminta di tes DNA, namun ternyata hasilnya benar. Tatsuya merahasiakan hal ini dari Tara, namun sikap Tatsuya yang semakin menjauh membuat Tara semakin curiga.
Tanpa sengaja Tara mendengar percakapn ayahnya dengan Tatsuya di telefon. Seketika itu Tara terkejut, kemudian pergi berjalan di malam hari. Sebastian, ayahnya, dan Tatsuya panik. Akhirnya Sebastian menemukan Tara di dekat sungai. Tara meminta Sebastian menemaninya minum sampai Tara tak sadarkan diri. Pagi harinya sikap Tara mendadak aneh, dia bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Agar percintaan Tara dan Tatsuya tidak berlanjut. Tatsuya memutuskan untuk kembali ke Jepang dan dia meminta Sebastian untuk menjaga Tara. Setelah mereka lama berpisah, tiba-tiba ada orang yang menelfon di rumah Tara dan dia mengabarkan bahwa Tatsuya sakit parah. Seketika itu Tara dan ayahnya pergi ke Jepang. Setelah Ttsuya mengatkan sangat mencintai Tara, saat itu juga Tatsuya meninggal. Dia berpesan agar Tara selalu bahagia.

VI.         IdentitasBuku
-      Judul novel            : Layar Terkembang
-      Pengarang              : St. Takdir Alisyahbana
-      Penerbit                : Balai Pustaka
-      Tahun terbit                   : 2009
-      Tebal halaman        : 201

Tuti dan Maria adalah kakak adik yang mempunyai sifat maupun watak yang sangat berbeda. Tuti adalah gadis yang mempunyai pendirian yang keras dan dia aktif di Kongres Putri Sedar. Sering pula dia menjadi pembicaranya. Sedangkan Maria adalah gadis yang periang, mempunyai sifat yang lemah lembut. Ibu mereka telah meninggal, mereka tinggal bersama ayahnya yang bernama Wiraatmaja. Ayahnya begitu menyayangi mereka.
Sewaktu pulang dari pasar Tuti dan Maria bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Yusuf. Mereka bertiga berkenalan dan Yusuf mengantarkan pulang mereka. Dari situlah Yusuf dan Maria saling jatuh cinta. Yusuf adalah orang Sumatra, dia tinggal di Jakarta untuk sekolah dokter.  Sedangkan Maria bersekolah di sekolah Belanda, sekolah Maria dan Yusuf berdekatan, jadi mereka sering bertemu.
Tuti merupakan gadis yang begitu mementingkan karirnya, dia sampai putus dengan tunangannya Hambali, karena Tuti lebih mementingkan cita-citanya. Akhirnya Maria dan Yusuf bertunangan dan setelah itu justru Maria terkena penyakit Malaria dan TBC. Selama dua bulan Maria di rawat di rumah sakit khusus TBC, justru akhirnya Maria meninggal. Penyakit yang di derita Maria, sama dengan yang di derita ibunya. Sebelum Maria meninggal dia berpesan agar kakaknya  Tuti dan Yusuf menikah. Akhirnya mereka berdua menikah.

VII.      IdentitasBuku
-      Judul novel            : Keberangkatan
-      Pengarang              : Nh. Dini
-      Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
-      Tahun terbit                   : 2000
-      Tebal halaman        : 191

Elisa adalah gadis keturunan Belanda, namun dia lebih suka tinggal di Indonesia daripada di Belanda bersama kedua orang tuanya. Dia bekerja sebagai pramugari GIA. Awalnya dia sempat susah untuk beradaptasi dengan orang Indonesia asli, karena dahulu orang Indonesia sangat membenci orang Belanda. Namun akhirnya dia bisa beradaptasi dengan baik. Dia tinggal di sebuah rumah bersama empat orang temannya pramugari dan juga sahabat-sahabatnya.
Sampai akhirnya Elisa bertemu dengan Sukoharjito, dia bekerja di bagian protokol istana dan dia masih bersaudara dengan Lansih sahabatnya. Antara Elisa dan Sukoharjito sering sekali bertemu tanpa di sengaja, yang akhirnya timbullah cinta Elisa terhadap Sukoharjito. Mereka berdua sering ngobrol, janjian, makan di Wisma Nusantara. Namun Sukoharjito tidak pernah mengatakan kata-kata pasti akan hubungan mereka berdua.  Bagi Elisa itu sudah cukup, karena dia menganggap Sukoharjito mungkin berwatak begitu.
 Akhirnya Elisa di ajak ke rumah orang tua Sukoharjito yang berada di Solo selama satu minggu. Keluarga Sukoharjito menyambutnya dengan baik dan menurut Elisa itu sudah memperlihatkan keseriusan Sukoharjito. Pada saat Elisa ulang tahun, dia meminta hadiah cincin. Akhirnya di pesankan oleh Sukoharjito dengan tertulis nama Sukoharjito di cincinnya. Namun setelah itu Sukoharjito jarang datang dan menelfon Elisa. Ternyata di balik itu, Sukoharjito akan menikah dengan saudara presiden, yang katanya telah hamil.
Hati Elisa sangat sakit, karena dia telah mengharapkan Sukoharjito menjadi pasangan hidupnya. Namun sahabatnya Lansih, Anna, dan juga Wati menyemangati dan menghibur Elisa. Akibat percintaan Elisa yang kandas di tengah jalan, justru membuat dia ingin kembali ke Belanda saja. Namun Elisa bingung karena dia harus menolong paman Talib seorang pelukis yang dahulu menyayangi dan merawatnya sewaktu Elisa masih kecil. Semenjak Elisa datang di kehidupannya dia jadi semangat untuk sembuh dari penyakit lumpuhnya.
Elisa bingung karena dia mendengar cerita dari kakaknya, mengenai latar belakang kehidupannya. Elisa tidak tahu siapa ayah kandungnya sebenarnya. Apakah paman Talib atau ayahnya dari Belanda yang sekarang sudah meninggal, atau bahkan laki –laki yang tak pernah di kenalnya. Dahulunya ibunya suka hura-hura dengan banyak lelaki. Hingga akhirnya suaminya marah dan meninggalkannya.
Semenjak Elisa tidak lagi bersama Sukoharjito, Gail seorang wartawan dari Amerika semakin mendekatinya. Namun Elisa tidak terlalu mempedulikannya, karena dia masih sakit hati dengan Sukoharjito. Elisa tetap teguh dengan pendiriannya dan dia berangkat ke Belanda. Gail di larang mengantarkannya, namun dia memberi surat kepada Elisa yang menyatakan bahwa meminta Elisa untuk membalas suratnya, apabila sudah sampai di Belanda dan Gail mengatakan bahwa dia mencintainya. Hati Elisa berkata, apabila Gail benar-benar mencintainya kelak Gail akan menyusulnya di Belanda.



VIII.   IdentitasBuku
-      Judul novel            : Elang
-      Pengarang              : Kirana Kejora
-      Penerbit                : Almira Management
-      Tahun terbit                   : 2009
-      Tebal halaman        : 299

Dua saudara kembar yaitu Elang Laut dan Elang Timur. Keduanya kembar, namun bukan kembar identik. Keduanya sama-sama pandai dan mereka berdua memiliki keahlian yang berbeda. Laut adalah seorang penyair dan seniman penulis novel. Sedangkan Timur adalah seorang ahli teknik kimia dan dia bekerja dengan riset dan senyawa-senyawa kimia. Namun kedua saudara kembar ini tidak pernah akrab karena mereka selalu bersaing dalam banyak hal. Timur selalu egois dan dia ingin selalu menang dalam segala hal terhadap Laut. Sedangkan Laut dia sering mengalah .
Mereka berdua sama-sama mencintai satu wanita yaitu Jora. Seorang wanita yang pernah menjadi kekasih Laut. Namun Jora justru di jodohkan ibunya dengan Abi. Setelah Kejora menikah dengan Abi, mereka memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Laskar. Namun Abi justru selingkuh dengan wanita lain.
Walaupun Jora tak pernah mencintai Abi, namun dia marah kareana kesetiaan dia selama ini di injak-injak begitu saja. Akhirnya Kejora memintai cerai dengan Abi. Setelah Jora bercerai, Jora tetap mengharapkan dan mencintai Laut. Namun Laut tak pernah memberi kepastian terhadap Jora. Berbeda dengan Timur yang memberi kepastian dan ingin segera menikahinya.
Akhirnya Jora memutuskan menikah dengan Timur, karena dia merasa Timur yang justru penuh kepastian dan Mawar kakaknya memberi tahu semua tentang Timur, begitupula ibunya. Namun sebelum mereka menikah Jora menemui Laut, untuk meminta kejelasan Laut. Namun Laut justru menyuruh Jora menikah dengan Timur. Malam itu terjadi kesalahan besar. Mereka melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka berdua lakukan.
Satu bulan setelah Jora menikah dengan Timur. Akhirnya Jora hamil dan memberi tahu kabar gembira itu kepada Timur. Namun Timur tidak percaya bahwa itu adalah anaknya. Kemudian Timur memperlihatkan hasil tes yang menyatakan Timur tidak bisa mempunyai anak. Timur marah dan dia bertanya, “apa itu anak Laut?”. Jora hanya menangis dan terdiam. Kemudian Timur pergi meninggalkannya dan dia segera mencari Laut.
Antara Timur dan Laut terjadi perkelahian yang sangat hebat. Sampai akhirnya Timur terjatuh. Laut berjanji, bahwa dia akan pergi jauh dari kehidupan mereka dan Laut meminta Timur, untuk merawat anak yang di kandung Jora dengan baik, karena mereka berdua kembar anggap itu anak kita.
Laut pergi ke lombok untuk menghindar dari mereka, dan dia justru membantu warga Gili Meno untuk mempertahankan tanahnya. Sampai akhirnya Jora melahirkan,  anaknya perempuan dan sangat cantik. Anak itu di beri nama Kemilau Kejora oleh Laut. Namun itu tidak di ketahui Jora. Hanya rahasia anata Laut dan Timur.















I.            IdentitasBuku
-      Judul Kumpulan Cerpen              : Biasa Bercerita
-      Pengarang                                 : Nana Tedja
-      Penerbit                                   : Gelora Aksara Pratama
-      Tebal halaman                           : 176

Kumpulan cerpen Biasa Bercerita ini, terdapat sembilan cerpen, dan tiga buah puisi. Sembilan cerpen itu adalah : Ayah Durhaka, Buku Biru, Lilin-Lilin Kecil, Para Pembantu, Keyakinan Wage, Karma Sudra, Hadiah Ultah untuk Papa, Cerita Dokter Ardi, dan Si Cantik Madeline. Sedangkan tiga buah puisinya yaitu : Desahmu, Tanya dan Menikah?. Semua cerpennya di ceritakan dengan sangat menarik . Namun ada sebuah cerpen yang paling menarik yaitu Ayah Durhaka. Judulnya pun sudah membuat penasaran dan menarik. Untuk lebih jelasnya inilah ceritanya.
Reina, Putri dan Gita mempunyai ayah yang berwatak keras, dan setiap dia marah pasti kemarahannya di lampiaskannya pada anak, istri, terkadang pula barang-barang yang berada di rumahnya. Reina begitu membenci ayahnya, karena pacarnya yang keturunan bule di bunuh oleh ayahnya. Rem mobilnya di rusak dan akhirnya masuk jurang dan meninggal. Semenjak kehilangan pacarnya Reina suka gonta-ganti pacar. Reina susah di ajak pulang ke Indonesia. Dia lebih suka di Singapura, karena males bertemu dengan ayahnya. Namun akhirnya dia mau ke Indonesia, untuk memperingati dua tahun meninggalnya Oliver kekasihnya.
Reina pulang ke Indonesia bersama kakaknya  yang bernama Putri. Baru samapi rumahnya, ayahnya sudah menegur. “ngapain kamu ajak anak durhaka ini pulang”. Seketika itu Reina marah dan dia justru mengatakan ayahnyalah yang durhaka. Kemudian Reina di tampar oleh ayahnya dan dia terjatuh. Reina mengambil pisau buah di sebelahnya. Hampir saja pisau itu menyelakai dirinya, namun di halangi oleh kakaknya Putri yang berada di belakangnya.
Akhirnya Putrilah yang terkena pisau di lengannya. Reina dan Putri pergi ke rumah Putri. Kemudian Putri di obati oleh Deni suaminya, yang menjadi seorang dokter spesialis tulang. Setelah selesai Putri mengajak Deni, anaknya dan Reina untuk makan malam di luar. Namun Reina menolaknya. Sewaktu di tanya Putri “terus kamu mau ngapain kalau nggak ikut makan di luar?”. Reina menjawab mau membunuh ayah.

II.         IdentitasBuku
-      Judul Kumpulan Cerpen              : Derai-Derai Kamboja
-      Pengarang                                 : Koesmarwanti
-      Penerbit                                   : FBA Press
-      Tebal halaman                           : 207
-      Tahun terbit                                      : 2001

Kumpulan cerpen ini terdapat 15 cerita, yaitu: Syair Cinta Untuk Adek, Kesaksian Malam di Manipa, Kembang-Kembang Merapi, Mencari Jejak Cinta, Putri Demonstran, Derai-Derai Kamboja, Senja Temaram di Kali Ongkrak, Oh, Sembako, Persinggahan, Manusia yang Terkapar, Tangis Arwah Sri, Malam Telah Usai, Mendung di Hati Vella, Anak Lanang dan Perempuan Terakhir.
Derai-derai kamboja di tulis sebagai sastra islami dan sastra dakwah. Rata-rata cerpen di dalamnya berisi semangat kemanusiaan yang berlandaskan jiwa Islam. Dalam beberapa cerpen Syair Cinta Buat Adek misalnya, terasa sangat menyentuh karena ruh cinta sesame manusia tergambar dengan lembut namun jugan yata. Salah satu cerita yang menurutku menarik itu adalah Perempuan Terakhir.Inilah ringkasan ceritanya.
Mimin adalah seorang gadis desa yang di bawa tetangganya ke Jakarta untuk bekerja. Namun ternyata tetangganya menipu. Mimin ternyata di jual dengan om-om dan dia di ancam untuk mengembalikan uang dua ratus lima puluh ribu rupiah yang sudah di kirim kepada orang tua Mimin. Orang tua Mimin tidak tahu akan hal tersebut, yang mereka tahu ia membanggakan anaknya kepada sanak saudara dan tetangganya. Mimin ingin  terlepasdari ini semua. Apalagi ini sudah hamper tanggal 17. Mimin harus mengirim uang kepada orang tuanya di kampung.
Mimin berfikir untuk berjualan jamu, namun pendapatan penjual jamu sedikit. Akhirnya Mimin bertemu dengan Surti, dia berasal dari keluarga sederhana dan merupakan anak dari seorang penjual gorengan. Namun justru Surti di jual juga dengan om-om yang berusia 40 tahun. Namun akhirnya Mimin sadar dan dia mendobrak pintu dan memukul oom-oom tersebut. Surti marah besar dengan Mimin. Sewaktu Mimin mengejar Surti.Surti justru ketabrak mobil dan meninggal.


III.      IdentitasBuku
-      Judul Kumpulan Cerpen              : Arapaima
-      Pengarang                                 : YosiYonata
-      Penerbit                                   : Grasindo
-      Tebal halaman                           : 135
-      Tahun terbit                                      : 2006

Kumpulan cerpenkarya Yosi Yonata terdapat 16 cerpen yaitu : Eleana, Franka, Pungguk, Arapaima, Bunga di Tengah Padas, PutriLaut, Serenada, Wanita dengan Gaun Biru Muda, Lola, Sang Penggoda, Gaun Hitam, Menari Bersama Rembulan, Kapal Pesiar, Kebun Hujan, Balada Sekuntum Bunga dan Sepasang Burung Hitam.
Hampir  semuacerpen di dalamnya pelaku utamanya selalu seorang wanita  cantik, berambut panjang, berkulit putih dan jarang di sebutkan nama tokohnya. Arapaima adalah salah satu judul cerpen di dalamnya. Namun saya akan mengulas salah satu judul cerpenya itu Bunga di Tengah Padas.
Ada seorang laki-laki pelarian, tinggal di sebuah desa yang gersang dan juga sepi. Dia bosan harus tinggal di desa itu bersama pengawalnya. Dia menunggu kabar dari temannya kapan saatnya dia bias kembali ke kota. Saat dia bertemu dengan seorang gadis cantik di desa itu, dia meminta pengawal untuk mengatur pertemuan di antara mereka berdua. Akhirnya mereka bertemu dan semakin dekat.
Gadis cantik itu merupakan bunga desa di kampong tersebut.Banyak laki-laki yang iri melihat mereka berdua semakin dekat. Pelarian itu meminta pengawalnya untuk menyingkirkan laki-laki tersebut. Suatu hari ketika gadis desa itu mengajak pelarian pergi ke sebuah tempat yang sangat sulit untuk di lalui, yaitu di puncak perbukitan.
Saat mereka berdua asyik melihat pemandangan, tiba-tiba ada sebuah tembakan yang mengenai pelarian tersebut. Untung saja segera di tolong oleh pengawalnya dan dia akhirnya selamat.Dia mendapatkan surat dari kawannya yang berada di kota kalau dia tahu kabar itu dan apakah gadis desa itu yang menjadi mata-mata. Dia berfikir apakah gadis lugu itu yang memberitahu .  Hari kemudian dia mengajak gadis desa itu ke puncak perbukitan dan di saat gadis itu bersandar di pundaknya.  Dia dorong gadis itu ke jurang. Akhirnya dia berjanji ini adalah pembunuhan dia yang terakhir.

I.            Identitas Buku
-      Judul Kumpulan Puisi                  : Ayat-Ayat Api
-      Pengarang                                 : Sapardi Djoko Darmono
-      Penerbit                                   : Pustaka Firdaus
-      Tebal halaman                           : 149
-      Tahun terbit                                      : 2000

Kumpulan puisi karya Sapardi Djoko Darmono, terdapat tiga judul utama yang masing-masing mempunyai judul puisi- puisi lagi, yaitu: Ayat nol, Ayat arloji dan Ayat api. Di dalam Ayat nol terdapat 15 puisi, Ayat arloji terdapat 33 puisi, sedangkan Ayat api terdapat 6 buah puisi.
Judul puisi Ayat nol yaitu: Ruang Ini, Catatan Masa Kecil, Aubade, Di Depan Pintu, Aku Tengah Menantimu, Garis, Pagi, Sehabis Percakapan, Sajak Dalam Tiga Bagian, Jaring, Sunyi yang Lebat, Salamku Matahari, Sepasang Lampu Becu.
Sedangkan judul puisi Ayat Arloji yaitu: Dongeng Marsinah, Bunga Randu Alas, Tentang Mahasiswa yang Mati 1996, Yang Paling Menakjubkan, Iklan, Kelereng, Ibu, Tiga Sajak Ringkas Tentang Cahaya, Hawa Dingin, Adam dan Hawa, Memancing, Ruang Tamu, Terbaring, Tiga Sajak Kecil, Layang-Layang, Rumah Om Yos, Ayat-Ayat Tokyo, Ayat-Ayat Kyoto, Tukang Kebun, Pada Suatu Magrib, Jakarta Juli 1996, Sajak, Pertanyaan Kerikil yang Goblok, Dongeng Kucing, Dalam Setiap Duri Kita, Sebelum Fajar, Buku Cerita Anak, Sonet: Entah Sejak Kapan, Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta, Ia Tak Pernah,Tentu, Kau Boleh, Pohon Di Tepi Jalan, Sonet: Kau Bertanya Apa.
          Ayat-ayat Api terdapat 6 puisi yaitu: Kata,1, Kata,2, Pokok Kayu, Ada Pohon Bernafas, Akik, Ayat-ayat Api. Dalam puisi Ayat-ayat Api itu terdapat 15 ayat. Inti dari puisi ini menggambarkan semua hal atau kejadian yang terjadi atau di lihat oleh penulis. Namun penulis mengungkapakannya dengan indah dan bagus. Ada puisi yang berjudul Mahasiswa yang Mati 1996. Di sini terlihat jelas cerita mengenai mahasiswa yang mati pada tahun 1996, yang di kabarkan di koran dan tiba-tiba penulis merasa mengenalnya atau dekat dengannya. Walaupun mahasiswa itu bukan muridnya dan melihatpun baru di koran. Namun ia merasa mencintainya. Mungkin mencintainya karena kasihan.

II.         Identitas Buku
-      Judul Kumpulan Puisi                  : Pembawa Matahari
-      Pengarang                                 : Abdul Hadi W.M
-      Penerbit                                   : Bentang Budaya
-      Tebal halaman                           : 75
-      Tahun terbit                                      : 2002

Kumpulan puisi Pembawa Matahari terdapat 28 cerpen yaitu: Ketika Masih Bocah, Elegi, Dalam Pasang, Sekian Laut, Akhirnya Kita Bertemu Lagi, Kembali Tak Ada Sahutan Di sana, Pembawa Matahari, Fragmen, Terlalu Sering, Al-Hallaj, Nyanyian Sanggah Syeh Siti Jenar, Sajak Gaya Lama di Makam Syeh Siti Jenar, Nukilan dari Lagu Syeh Siti Jenar, Fragmen Akhir Syeh Siti Jenar, Menjelang Hukuman Mati, Nyanyian Hamzah Fansuri, Doa Ayub Barat dan Timur, “Matahari dan Ka’bah” ( Lukisan Affandi ), Di Tiap Pintu yang Karib, Mimpi, Aku Masuk Cinta, Menjenguk Rumah, Jalan ke Pantai, Sajak-Sajak Kelahiran, Jayakatwang, Kertanagara (Fragmen Hari Akhir).
Kebanyakan dalam puisi ini menceritakan tentang Siti Jenar, yaitu seorang ulama sufi Jawa pada abad ke 17 yang pandangan wahdat al-wujudnya serupa dengan Hamzah Fansuri dan di hukum mati oleh karena para ulama memandang ajarannya sesat. Namun dalam kenyataan, paham tasawufnya tidak sama dengan ajaran panteisme,. Penulis menceritakan dan mendukung Syeh Siti Jenar, di gambarkan pula kesamaan Syeh Siti Jenar dengan Hamzah Fansuri. Dalam judul Sajak-Sajak Kelahiran yang terdapat 53 sajak berisikan tentang keagamaan, cerita nabi, pahlawan, dan juga nasihat.


I.            Identitas Buku
-      Judul Kumpulan Naskah Drama             : Sampek dan Engtay
-      Pengarang                                           : N. Riantiarno
-      Penerbit                                             : Galang Press
-      Tebal halaman                                     : 281
-      Tahun terbit                                                : 2004

Sampek dan Engtay menceritakan sebuah kisah cinta yang berakhir dengan penuh tanda tanya. Engtay adalah seorang gadis yang cantik, kaya dan cerdas di daerahnya. Dia anak tunggal dari keluarga Ciok. Dia sudah di jodohkan dengan Macun, anak dari sahabat orang tuanya. Engtay sangat ingin  bersekolah, namun di larang keras oleh orang tuanya.
Akhirnya Engtay menyamar menjadi laki-laki untuk membohongi ayah dan ibun ya. Karena Engtay berhasil, dia akhirnya di izinkkan bersekolah di Yayasan Putera Bangsa di Betawi. Dari situlah Engtay bertemu dengan Sampek mereka berdua bersahabat. Namun Sampek tidak mengetahui bahwa Engtay itu perempuan.
Setahun kemudian Engtay mengakui bahwa dia perempuan dan mereka berdua saling mencintai. Namun saat mereka berdua sedang bahagia. Engatay justru di susul oleh Jinsim dan Suhiang pembantu dan pengasuh Engtay. karena Engtay akan di nikahkan dengan Macun. Engtay meminta Sampek datang ke rumahnya sebelum tanggal 8+2,7+3, dan 6+4. Yang artinya kalau di tambahkan menjadi 10.
Namun Sampek justru mengira 30. Engtay sangat sedih, begitu pula Sampek. Di saat tanggal 30  Sampek datang ke rumah Engtay. Namun semua itu sudah terlambat. Akhirnya Sampek sedih dan dia sakit parah. Sukiu pembantu Sampek datang ke rumah Engtay memberi tahu kalau Sampek sakit parah dan Engtay memberi surat ke Sampek yang isinya obat yang harus di cari untuk kesembuhan Sampek. Namun obatnya sangat aneh dan tak masuk akal.
Engtay mengatakan kalau kalau tidak bisa menemukan obat itu Sampek akan mati. Dan jika Sampek mati, kuburlah di pekuburan Padeglang, kuburan dengan Bongpay biru yang menghadap ke Barat. Karena Engtay pasti akan datang untuk bersembahyang di kuburan itu.
Ibu Sampek sangat marah mendengar Sukiu membacakan surat itu. Namun Sampek meminta ibunya untuk menuruti perkataan Engtay, karena sebentar lagi Sampek meninggal. Dia meminta  di atas nisannya di beri tusuk konde dari Engtay. Di saat arak-arakan pernikahan Engtay dan Macun. Engtay meminta agar berhenti di pemakaman. Engtay melihat tusuk konde di atasnya dan dia tahu apa yang harus di lakukannya. Jika memang mereka berjodoh tusuk konde itu akan dapat membuka kuburan Sampek
Ketiga kalinya Engtay menusukkan konde itu ke makam Samopek. Akhirnya terbukalah makam itu. Setelah makam terbuka Engtay masuk di dalamnya. Melihat itu Macun membongkar makam Sampek. Namun di dalamnya tidak ada mereka berdua justru ada dua keping batu biru dan seorang tawon kuning. Katanya Sampek dan Engtay itu merupakan jelmaan dewa yang di buang dari khayangan dan di jatuhkan di dunia untuk menjadi manusia.
         
          Cerita Sampek dan Engtay dalam naskah drama ini, di kisahkan dengan sangat bagus dan indah. Sehingga pembaca tertarik untuk membacanya. Selain  itu akhir ceritanya tidak dapat di tebak. Hal itu memberi daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Alur ceritanya pun tersajikan sangat bagus, jadi pembaca tidak terlalu susah untuk memahaminya. Namun akhir cerita naskah drama ini masih kurang jelas. Apakah Engtay dan Sampek merupakaan jelmaan dewa yang telah berubah menjadi sepasang keping batu biru. Tapi mengapa dari awal sampai akhir tak pernah menceritakan tentang dewa. Hal ini masih membuat pembaca bertanya-tanya. Kemana akhirnya Sampek dan Engtay. Namun keseluruhan naskah drama ini sangat bagus dan menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar