konten 1
konten 2
konten 3

Kamis, 04 Desember 2014

Hati Nurani sebagai Finomena Moral






   BAB 1

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

Di era modern ini kebanyakan orang berfikir menggunakan logika saja. Mereka beranggapan bahwa logika atau akal fikiran adalah segalanya. Padahal disamping logika masih ada hal yang tak kalah pentingnya , yaitu hati nurani yang di miliki oleh setiap diri manusia.
Hati nurani tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehiduapan bermasyarakat. Hati nurani dapat menjadi cerminan dalam diri setiap individu. Selain itu manusia juga akan hidup bersolidaritas dengan sesama manusia serta tidak membedakan status sosial.
 .          Tanpa menggunakan hati nurani, manusia hanya akan mementingkan diri sendiri dan nafsu belaka. Munculnya keinginan untuk menjadi sosok yang lebih dari orang lain, dapat melatarbelakangi suatu tindakan yang tanpa menggunakan hati nurani.
Untuk lebih jelasnya, kami akan menerangkan hal tersebut dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa contoh kasus dari hati nurani sebagai fenomena moral ?
2. Apasajakah jalan keluar atau solusi dari kasus tersebut?
3. Bagaimana solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus tersebut ?
4. Berikan alasan, mengapa solusi tesebut menjadi solusi yang paling tepat ?


1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui contoh kasus dari hati nurani sebagai fenomena moral.
2. Untuk mengetahui beberapa jalan keluar atau solusi dari kasus tersebut.
3. Untuk mengetahui solusi yang paling tepat dalam menyelesaikan kasus itu.
4. Untuk mengetahui alasan mengapa solusi tersebut menjadi yang paling tepat.


1.4. Manfaat

1. Untuk mengetahui seluk beluk contoh kasus dari hati nurani sebagai fenomena moral.
2. Untuk mengetahui solus-solusi contoh kasus tersebut.
3. Untuk memahami solusi yang paling tepat untuk di gunakan.
4. Untuk memahami mengapa solusi tersebut yang paling tepat.



1
BAB 2

PEMBAHASAN



2.1. Contoh Kasus Hati Nurani sebagai Fenomena moral.

Seorang hakim telah menjatuhkan vonis dalam suatu perkara pengadilan yang penting. Malam sebelumnya ia didatangi oleh wakil dari pihak terdakwa. Orang itu menawarkan sejumlah besar uang, bila si hakim bersedia memenangkan pihaknya. Hakim yakin bahwa terdakwa itu bersalah. Bahan bukti yang telah dikumpulkan dengan jelas menunjukkan hal itu. Tapi ia tergiur oleh uang begitu banyak, sehingga tidak bisa lain daripada  menerima penawaran itu. Ia telah memutuskan terdakwa tidak bersalah dan membebaskannya dari segala tuntutan hukum. Kejadian ini sangat menguntungkan untuk dia. Sekarang ia sanggup menyekolahkan anaknya ke luar negeri dan membeli rumah yang sudah lama diidam- idamkan oleh istrinya. Namun demikian, ia tidak bahagia, dalam batinnya ia merasa gelisah. Ia seolah- olah “malu” terhadap dirinya sendiri. Bukan karena ia takut kejadian itu akan diketahui oleh atasannya. Selain anggota keluarga terdekat tidak ada yang tahu. Prosedurnya begitu hati- hati dan teliti, sehingga kasus suap itu tidak akan pernah diketahui oleh orang lain. Namun kepastian ini tidak bisa menghilangkan kegelisahannya. Baru kali ini ia menyerah terhadap godaan semacam itu.


2.2. Beberapa jalan keluar atau solusi.

1. Hakim menolak suapan dari si penyuap
2. Hakim menyadari bahwa harta bukanlah segala-galanya.
3. Hakim memberikan hukuman sesuai dengan apa yang di lakukan tersangka.
4. Hakim harus selalu berkomitmen dalam menjalankan tugasnya.
5. Apabila hakim ingkar dengan janjinya maka ia akan mendapatkan hukuman yang lebih berat dari tersangka



2.3. Jalan keluar yang paling tepat untuk kasus tersebut.

 Kelompok kami memilih solusi yang paling tepat adalah hakim harus selalu berkomitmen dalam menjalankan tugasnya.






2
2.4. Alasan mengapa kelompok kami memilih solusi ini yang paling tepat.

            Karena untuk menjadi seorang hakim dia sudah di lantik dan di sumpah terlebih dahulu. Apabila dia melanggar sama halnya dia mempermainkan sumpahnya. Lagi pula dia juga sudah mendapatkan uang gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Contoh kasus tersebut menggambarkan seorang hakim yang mempunyai sifat kurang bersyukur dengan apa yang sudah dia dapatkan. Dia hanya memikirkan hawa nafsunya saja tanpa memperdulikan kata hati nuraninya. Selain itu dia juga membohongi semua orang terutama tersangka yang tidak bersalah.




































3
BAB 3

PENUTUP


3.1. Simpulan

Seorang hakim harus menjalankan tugas sesuai dengan kewajibanya. Sebaiknya dia menggunakan hati nurani dalam mempertimbangkan pemecahan masalah. Jangan menggunakan hawa nafsu dan keinginannya saja.


3.2. Saran

  1. Untuk para hakim di sarankan untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan kewajiban.
  2. Untuk menggunakan hati nurani dalam mempertimbangkan dalam memecahkan   masalah.
  3. Untuk tidak menggunakan hawa nafsu dan keinginannya dalam menjalankan tugas.
























4
Daftar Pustaka











































5
Lampiran

Daftar pertanyaan selama diskusi.

1.       Nama                     : Rani
          Pertanyaan : Apa contoh lain dari hati nurani sebagai fenomenal moral ?
          Jawaban     : Contoh lainnya adalah seorang siswa yang menyontek                                                            ketika ulangan, untuk mendapatkan nilai yang bagus.                                                                                 

2.       Nama                     : Afwah Zainul Fidloh
   Pertanyaan : Apa maksud dari hati nurani sebagai fenomena moral ?
   Jawaban : Maksud dari hati nurani sebagai fenomena moral adalah                                         setiap   orang mempunyai hati nurani. Dan hati nurani                                                 selalu mengatakan yang    baik.                                                                                                           tidak pernah mengatakan yang buruk. Apabila kita                                                       melakukan kesalahan     maka hati nurani selalu                                                         bertentangan.

3.       Nama                     : Ninis
          Pertanyaan : Bagaimana dengan sipir penjara yang mendapatkan suapan                                                                   dari orang yang di penjara ? Apakah sama dengan jabatan                                 yang lebih           tinggi ?                                                                                        Jawaban      : Apapun jabatan maupun kedudukannya, hati nurani tetap                                                    mempunyai peran yang sama yaitu selalu memberikan yang                                        terbaik.

4.                 Nama                     : Deni Cahyo Aji.
Pertanyaan : Bagaimana cara kita meningkatkan hati nurani ?
Jawaban         : Dengan selalu mencoba mendengarkan hati nurani, dan                                                jangan        mengikuti hawa nafsu atau keinginan kita yang                                           tidak sesuai dengan hati          nurani.

5.     Nama                    : Chusnul Chotimah.
Pertanyaan : Apa maksud hukuman hakim yang lebih berat itu ?
Jawaban          : Tadi hal ini sudah disampaikan pada presentasi sebelumnya.                                       Maksudnya jika hakim ketahuan melanggar kewajibannya                                 maka hakim  akan di pecat dan juga di penjara.


6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar