konten 1
konten 2
konten 3

Kamis, 04 Desember 2014

Pemakaian Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Tanda Baca






·         Pemakaian Huruf

1.      Huruf Kapital
ü  Dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
Contohnya :
Aku mengerjakan tugas
Kita membuat makalah
Mereka pergi ke bank
ü  Dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
Contohnya :
Nenek berkata, “ Jaga kesehatan baik-baik ”
“ Kapan adik pulang? “, tanya ibu
“ Kemarin aku datang ke rumahmu “, kata Dina
ü  Dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, Tuhan , termasuk kata ganti untuk Tuhan
Contohnya :
Mereka beragama Islam
Dina membaca Al-qur’an
Ampunilah dosa kami ya Allah
ü  Dipakai sebagai huruf pertama nama gelarkehormatan, keturunan,dan keagamaan yang diikuti nama orang
Contohnya :
Haji Muhammad Khoirul Anwar
Imam Hambali
Nabi Muhammad saw
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama nama gelarkehormatan, keturunan,dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
Contohnya :
Dia baru saja pulang haji
Mereka menunggun kiai datang
Terdapat 25 nabi yang wajib di ketahui
ü  Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang di ikuti nama orang yang di ikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang di gunakan sebagai pengganti nama orang tertentu
Contohnya :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Walikota Jakarta
Perdana Meteri Singapura
ü  Dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya
Contohnya :
Pernikahan itu di jumpai Gubernur Jakarta
Rapat wali murid sudah di rencanakan oleh Kepala Sekolah
Kurikulum 2013 sudah di atur oleh Menteri Pendidikan Agama
ü  Dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu
Contohnya :
Siapa yang mewakili camat dalam rapat semalam?
Mereka mendatangi gedung departemen
Rapat itu di hadiri oleh seorang jenderal
ü  Dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Contohnya :
Dewi Sekartaji
Amir Hasyim
Halim Kusumastuti
ü  Tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de , van,  dan der (dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal)
Contohnya :
A.A de Septiolande
H. van der Burg
Vasco da Lazka
ü  Tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti
Contohnya :
Siti binti Khozin
Ahmad bin Mahmud
Zaenab binti Ahmad
ü  Dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran
Contohnya :
Kilogram → kg
Sentimeter → cm
Gram → gr
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama nama orang yang di gunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran
Contohnya :
15 cm
5 watt
9 ampere
ü  Di pakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Contohnya :
Mereka dari bangsa Indonesia
Anak itu keturunan suku Batak
Gadis itu menggunakan bahasa Belanda
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang di gunakan sebagai bentuk dasar kata turunan
Contohnya :
Penginggrisan bahasa Indonesia
Kecina-cinaan
Keeropa-eropaan
ü  Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan hari raya
Contohnya :
Bulan Januari
Tahun Hijriyah
Hari Selasa
ü  Dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah
Contohnya :
Perang Dunia II
Peristiwa Rengas Dengklok
Hari Kartini
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak di gunakan sebagai nama
Contohnya :
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ?
Perang padri di kenang masyarakat Indonesia
Perlombaan senjata menyebabkan perang dunia
ü  Di pakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang di ikuti nama diri geografi
Contohnya :
Bukit tinggi
Jalan Soekarno Hatta
Gunung Ungaran
ü  Di pakai sebagai huruf pertama nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya
Contohnya :
Tari Aceh
Sate Madura
Tenun Kalimantan
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak di ikuti oleh nama diri geografi
Contohnya :
Pergi ke bukit
Mengunjungi sungai
Mendaki gunung
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang di gunakan  sebagai penjelas nama jenis
Contohnya :
Kelengkeng bandungan
Kunci amerika
Lele sumatra
ü  Dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas ,seperti, dan, oleh, atau, dan untuk
Contohnya :
Republik Cina
Departemen Agama
Dewan Perwakilan Rakyat
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi
Contohnya :
Kerja sama antar negara
Berdasarkan undang-undang 45
Kumpulan beberapa suku agama
ü  Di pakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi dan judul karangan
Contohnya :
Teks Undang-Undang Dasar
Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan
Yayasan Ilmu-Ilmu Agama
ü  Di pakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna di dalam buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dan , yang, dan untuk yang tidak terletak di posisi awal
Contohnya :
Saya telah membaca novel Layar Terkembang
Bacalah buku Teori Sastra
Buatlah makalah Dasar-Dasar Membaca
ü  Di pakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang di gunakan dengan nama diri
Contohnya :
Prof → Profesor
H → Haji
K. H → Kiai Haji
ü  Di pakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
Contohnya :
Paman datang tadi sore
Adik minta di belikan mainan
Ibu berbelanja di pasar
ü  Tidak di pakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak di gunakan dalam pengacuan dan penyapaan
Contohnya :
Kita harus menghormati ibu
Aku sangat menyayangi adikku
Kakek tinggal di rumah sendiri
ü  Di pakai sebagai huruf pertama kata Anda yang di gunakan dalam penyapaan
Contohnya :
Sudahkah Anda membaca?
Dari manakah Anda?
Baru saja ada yang mencari Anda
ü  Di pakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan
Contohnya :
Mereka pergi berlayar
Dia meninggalkan pesan sebelum pergi
Adik pergim ke Jogja
2.      Huruf Miring
ü  Di pakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang di kutip dalam tulisan
Contohnya :
Saya baru saja membaca puisi Chairil Anwar
Novel Layar Terkembang di terbitkan oleh Media Press
Berita itu di dapatkan dari Suara Merdeka
ü  Di pakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Contohnya :
Huruf terakhir pada kata agama adalah a
Dia bukan membohongi, tapi di bohongi
Bab ini membahas tentang lingkungan pendidikan
ü  Di pakai untuk menulis kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia
Contohnya :
Pendidikan mempunyai asas tut wuri handayani
Nama ilmiah tembakau adalah tobaco
Politik devide et empera pernah marak di Indonesia
ü  Ungkapan asing yang telah di serap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya di perlakukan sebagai kata Indonesia
Contohnya :
Di Indonesia pernah mengalami kudeta
Korps diplomatik di anut banyak orang
Aku sedang browsing materi kimia


·         Penulisan Kata
1.      Kata Dasar di tulis dalam satu kesatuan
Contohnya :
Tas itu sangat menarik
Ibu sangat menyayangiku
Aku bertemu dengannya di depan kampus
2.      Kata Turunan
ü  Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) di tulis serangkai dengan bentuk dasarnya
Contohnya :
Bepergian
Diperbolehkan
Ketakutan
ü  Imbuhan di rangkaikan dengan tanda hubung jika di tambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia
Contohnya :
di-PHK-kan
meng-update
di-tweet
ü  Bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran di tulis serangakai dengan kata yangb langsung mengikuti atau mendahuluinya
Contohnya :
Berjabat tangan
Di tebalkan
Menyebarkan
ü  Bentuk dasarnya yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus unsur gabungan kata itu di tulis serangakai
Contohnya :
Dicampurkan
Melupakan
Penyebarluasan
ü  Salah satu unsur gabungan kata hanya di pakai dalam kombinasi, gabungan kata itu di tulis serangakai
Contohnya :
Antardesa
Biografi
Multikultural
3.      Bentuk Ulang
ü  Di tulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya
Contohnya :
Ibu-ibu
Jalan-jalan
Lari-lari
ü  Di tulis dengan mengulang unsur pertama saja
Contahnya :
Ibu PKK
Buku pelajaran
Rak piring
ü  Awalan dan akhiran di tulis serangakai dengan bentuk ulang
Contohnya :
Menyalah-nyalahkan
Membesar-besarkan
Di mata-matai
4.      Gabungan Kata
ü  Unsur-unsur kata yang lazim di sebut kata majemuk di tulis terpisah
Contohnya :
Simpang lima
Balai desa
Rumah sakit
ü  Dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat di tulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan
Contohnya :
Adik-kakak Rani
Ibu-bapak Sita
Buku sejarah-lama
ü  Di rasakan sudah padu benar di tulis serangkai
Contohnya :
Barangkali
Seandainya
Apadaya
5.      Suku Kata
ü  Di tengah ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya di lakukan di antara kedua huruf
Contohnya :
Su-ka
Cin-ta
Ma-du
ü  Huruf diftong ai, au, dan oi tidak di penggal
Contohnya :
An-dai
Ba-ngau
Se-poi
ü  Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan, di antara dua buah vokal, pemenggalannya di lakukan sebelum hurufv konsonan itu
Contohnya :
Kam-pak
Je-jak
Ja-lan
ü  Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya di lakukan antara kedua huruf konsonan itu
Contohnya :
As-ri
Am-plas
As-bak
ü  Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan suatu bunyi, pemenggalannya di lakukan di antara huruf konsonan yang kedua
Contohnya :
Ins-struk-tur
Bang-krut
Ben-trok
ü  Pemenggalan kata dengan awalan , akhiran, atau partikel di lakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan partrikel itu
Contohnya :
Me-nyam-but
Me-ning-gal-kan
Be-per-gian
ü  Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya di lakukan di antara unsur-unsur itu
Contohnya :
Du-ka-ci-ta
An-dai-sa-ja
Bi-o-da-ta
6.      Kata Depan
ü  Di
Di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya , kecuali kata yang sudah lazim
Contohnya :
Di dalam
Di sana
Di rumah
ü  Ke
Di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya , kecuali kata yang sudah lazim
Contohnya :
Ke Jogja
Ke pasar
Ke sekolah
ü  Dari
Di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya , kecuali kata yang sudah lazim
Contohnya :
Dari rumah
Dari belanja
Daripada tidur
7.      Partikel
ü  Partikel –lah, -kah dan –tah di tulis serangakai dengan kata yang mendahuluinya
Contohnya :
Ambilah uang itu
Dimanakah dia pergi?
Apatah gunanya menangis?
ü  Partikel pun di tulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Contohnya :
Apa pun akan ku lakukan
Semuanya pun telah pergi
Dimana pun aku mengingatmu
ü  Partikel per di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya
Contohnya :
Mereka presensi satu per satu
Dia mengukur tinggi badan satu per satu
Kasir melayani satu per satu
8.      Singkatan dan Akronim
ü  Singkatan
-          Nama orang, nama gelar, sapaan jabatan, atau pangkat di ikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan
Contohnya :
Bpk.
S. Pd.
Prof.
-          Nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata di tulis dengan huruf kapital dan tidak di ikuti dengan tanda titik
Contohnya :
DPRD
PKK
SMA
ü  Akronim
-          Nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri di tulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Contohnya :
SIM
STNK
KTP
-          Nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur di tulis dengan huruf awal kapital
Contohnya :
Bulog
Bappenas
Iwapi
-          Nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih di tulis dengan huruf kecil
Contohnya :
 Di adakan pilkada
 Sepak bola timnas
Perkembangan iptek
9.      Nama dan Bilangan
ü  Bilangan dalam teks yang dapat di nyatakan dengan satu atau dua kata yang di tulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu di pakai secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan
Contohnya :
Aku melihat dua orang jatuh
Penonton sepak bola mencapai ribuan orang
Diantara 34 siswa, siswa laki-lakinya hanya 7
ü  Bilangan pada awal kalimat di tulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat di tulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat
Contohnya :
Sembilan puluh persen siswa kelas XII lulus ujian nasional
Mereka mengundang 1000 anak yatim
Tujuh puluh persen siswa kelas 1 naik kelas
ü  Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah di baca
Contohnya :
Mereka baru saja kehilangan uang miliyaran
Dia mengambil uang Rp 150 juta rupiah
Bangunan rumah itu menghabiskan uang Rp 200 juta rupiah
ü  Angka di gunakan untuk menyatakan ukuran panjang, luas, dan isi, satuan waktu, nilai uang dan jumlah
Contohnya :
15 kilogram
20 ribu rupiah
97 persen
ü  Angka di gunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen atau kamar
Contohnya :
Jalan Pemuda I No.  99
Hotel Permata, Kamar  89
Apartemen No.  3
ü  Angka yang di gunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci
Contohnya :
Bab II Pembahasan
Surat Al-Fatihah ayat 5
Pasal 3, UUD 45
ü  Penulisan bilangan dengan huruf di lakukan sebagai bilangan utuh danbilangan pecahan
Contohnya :
12
7/8
2/5
ü  Penulisan bilangan yang mendapat akhiran-an mengikuti cara berikut
Contohnya :
Uang 1000-an
Tahun 1990-an
Uang 100.000-an
ü  Bilangan tidak perlu di tulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kwitansi
Contohnya :
Dia membeli 100 lembar kertas
Mahasiswa yang datang mencapai seribu orang
Mobil itu di jual dengan harga Rp. 250.000.000,00
ü  Jika bilangan di lambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat
Contohnya :
Saya menerima cek sebesar Rp. 5.000.000,00 ( lima juta rupiah )
Ibu memberi uang Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah)
Ayah menerima gaji Rp. 1.000.000, 00 (satu juta rupiah)
10.  Kata Ganti
ü  Kata ganti –ku dan –kau di tulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
Contohnya :
Pensil ini milikku
Buku ini boleh kaupinjam
ü  Kata ganti –ku, -mu, dan –nya di tulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya
Contohnya :
Tasmu
Bukuku
Miliknya
·         Pemakaian Tanda Baca ( fungsinya )
1.      Tanda titik ( . )
ü  Di pakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
ü  Di pakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar
ü  Di pakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
ü  Di pakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan jangka waktu
ü  Di pakai untuk daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya, tanda seru, dan tempat terbit
ü  Di pakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah
ü  Tidak di pakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah
ü  Tidak di pakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan,atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya
ü  Tidak di pakai di belakang nama dan alamat penerima surat, nama dan alamat pengirim surat, dan di belakang tanggal surat
ü  Tidak di pakai pada penulisan singkatan
2.      Tanda koma ( , )
ü  Di pakai antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
ü  Di  pakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang di dahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali
ü  Di pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya
ü  Di pakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu
ü  Di pakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh atau kata-kata yang di gunakan sebagai sapaan seperti bu, dik
ü  Di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
ü  Tidak di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru
ü  Di pakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang di tulis berurutan
ü  Di pakai untuk memisahkan bagian nama yang di balik susunanya dalam daftar pustaka
ü  Di pakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir
ü  Di pakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
ü  Di pakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang di nyatakan dengan angka
ü  Di pakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
ü  Di pakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
3.      Tanda titik koma ( ; )
ü  Di pakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara
ü  Di gunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata.
ü  Di gunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap bagian itu di pisah oleh tanda baca dan kata hubung.
4.      Tanda titik dua ( : )
ü  Di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang di ikuti rangkaian atau pemerian.
ü  Di pakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
ü  Di pakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
ü  Di pakai di antara jilid atau nomor dan halaman, bab dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam pengarang,
5.      Tanda hubung ( - )
ü  Di pakai untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
ü  Di pakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
ü  Di pakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dan arti sampai dengan atau sampai ke.
6.      Tanda tanya (  ? )
ü  Di pakai pada akhir kalimat tanya.
ü  Di pakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau nyang kurang dapat bdi buktikan kebenarannya.
7.      Tanda seru ( ! )
ü  Di pakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
8.      Tanda elipsis ( ... )
ü  Di pakai dalam kalimat yang terputus-putus.
ü  Di pakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang di hilangkan.
9.      Tanda petik ( “ “)
ü  Di pakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain
ü  Di pakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang di pakai dalam kalimat.
ü  Di pakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang di kenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
ü  Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
ü  Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu di tulis sama tinggi di sebelah atas baris.
ü  Di gunakan sebagai pengganti idem atau sda.
10.  Tanda petik tunggal ( ‘ )
ü  Di pakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.
ü  Di pakai untuk menggapit makna kata atau ungkapan.
ü  Di pakai untuk mengapit makna, kata, atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing.
11.  Tanda kurung ( ( ) )
ü  Di pakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
ü  Di pakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
ü  Di pakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat di hilangkan.
ü  Di pakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.
12.  Tanda kurung siku ( [ ] )
ü  Di pakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang di tulis orang lain.
ü  Di pakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
13.  Tanda garis miring ( / )
ü  Di pakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaanmasa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran.
ü  Di pakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.
14.   Tanda penyingkat atau apostof ( `)
ü  Menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

·         Pemenggalan
1.      Pemenggalan Kata Jadian
ü  Awalandanakhiran di perlakukansebagaisatuanterpisah.
Contohnya :
Me-nyi-ta
Per-ke-la-hi-an
Ber-hu-tang
ü  Bentukgabungan di penggallebihdahuluatassatuan-satuannya.
Contohnya :
Bi.la-ma-na
Au-to-gra-fi
Bi.o-gra-fi
2.      Pemenggalan Kata Dasar
ü  Pemenggalan kata yang mengandunghuruf –huruf vocal yang berurutan di tengahnya di lakukan di antarakeduahurufvokalitu.
Contohnya :
Bu.ah
Ta.at
Pe.ok
ü  Pemenggalan kata yang terdiriatassatuhurufvokal( termasukakhiran I ).
Contohnya :
a.pa
me.nging.ka.ri
su.a
3.      Suku kata yang mengandunggugusvokal au, of ,ae, ci,eudanui, baikdalam kata-kata Indonesia maupundalam kata-kata serapan.
Contohnya :
Pan-tai
Se-poi
Tom-boi
4.      Pemenggalan kata yang mengandungsebuahhurufkonsonan di lakukansebelumhurufkonsonan.
Contohnya :
Kam.pak
La.par
Wa.bah
5.      Pemenggalan kata yang mengandungduahurufkonsonanberurutan yang tidakmewakilisatufonem di lakukan di antarakeduahurufkonsonanitu.
Contohnya :
Pan.ji
Cep.lok
Ren.dang
6.      Pemenggalan kata yang di tengahnyaterdapatdiagrafataugabunganhurufkonsonanyang mewakilifonemtunggal di lakukandengantetapmempertahankankesatuandiagarafitu.
Contohnya :
Me.nya.nyi.kan
Pang.kas
Su.nyi
7.      Pemenggalan kata yang mengandungtigaatauempathurufkonsonanberurutan di tengahnya di lakukan di antarahurufkonsonanpertamadankedua.
Contohnya :
Takh.luk
Ben.trok
Ul.tra
8.      Pemenggalan kata yang mengandungbentuk trans
ü  Jika trans di ikutibentukbebas, pemenggalannya di lakukandenganmemisah trans sebagaibentukutuhdanbagianlainnya di penggal kata dasar.
Contohnya :
Trans.sak.si
Trans.fu.si
Trans.mi.gra.si
ü  Jika trans di ikutinolehbentukterikat, pemenggalanseluruh kata di lakukandenganmengikutipolapemenggalan kata dasar.
Contohnya :
Tran.tv
Tran.skrip
Tran.skrip.si
9.      Pemenggalan kata yang mengandungbentukeks
ü  Jikaunsureksadadalam kata yang mempunyaibentuksepadan yang mengandungunsur in atauim, pemenggalannya di lakukanantaraeksdanunsurberikutnya.
Contohnya :
Eks.ter.nal
Eks.klu.sif
Eks.tra
ü  Bentuk lain yang mengandungunsureks di penggalsebagai kata utuh. Pemenggalaneks di lakukan di antara k dan s.
Contohnya :
Ek.a
Ek.i
Ek.o
10.  Pemenggalan kata yang terdiriataslebihdarisatuunsurdansalahsatuunsuritudapatbergabungdenganunsur lain.
Contohnya :
Te.le.fon
De.mons.tra.si
Bi.o.ma
11.  Pemenggalanunsurserapanasing
ü  Jikaberakhiranismeitu di dahuluiolehhurufvokal , di lakukansetelahhurufvokal.
Contohnya :
Te.ro.ris.me
Bu.dha.is.me
e.go.is.me
ü  Jika yang berakhirismeitu di dahuluiolehhurufkonsonan, di lakukansebelumhurufkonsonanitu.
Contohnya :
di.na.mis.me
pat.tri.o.tis.me
ko.mu.nis.me
12.  Pemenggalanunsurserapanasing yang berakhiranda, asi, ida,ika, dantas
Contohnya :
In.for.ma.si
Klo.ri.da
Lo.gi.ka
13.  Pemenggalanunsurserapanasing yang berakhirak, al,ansat,if, ik,is, or danur.
Contohnya :
Pa.sal
Ana.lis
Kan.tor
14.  Pemenggalanunsurserapanasing yang berakhiran I daniah.
Contohnya :
Fo.to.gra.fi
Ge.o.lo.gi
An.tro.po.lo.gi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar