konten 1
konten 2
konten 3

Kamis, 04 Desember 2014

Zaman Peralihan



BAB I 
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sastra masa peralihan adalah sastra yang diciptakan pada masa peralihan sastra lama ke sastra baru. Ada pula yang mengatakan bahwa sasatra peralihan merupakan sastra yang lahir dari pertemuan sastra yang berunsur Hindu dengan sastra yang berunsur Islam didalamnya. Sastra peralihan dinamai pula sastra masa Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Sehingga pembahasan mengenai sastra peralihan takkan terlepas dari pembahasan mengenai Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Meskipun demikian selain Abdullah bin Abdulkadir Munsyi juga ada sastrawan lain diantaranya Raja Ali Haji dan Siti Suleha.
Dalam Makalah ini kami akan menjelaskan mengenai hal  hal yang menyangkut mengenai kesusasteraan zaman peralihan.
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan Zaman Peralihan?
2. Apa saja cirri-ciri dari Kesusasteraan Zaman Peralihan?
3. Siapa saja tokoh-tokoh yang muncul saat Zaman peralihan?
4. Bagaimana perbedaan antara Zaman Lama dan Zaman Peralihan?
1.3 Tujuan
      1. Untuk mengetahui apa itu zaman peralihan.
2. Untuk mengetahui cirri-ciri dari Kasusasteraan Zaman Peralihan.
3. Untuk memahami siapa saja tokoh-tokoh yang ada saat Zaman Peralihan.
4. Untuk mengetahui perbedaan Zaman Lama dan Zaman Peralihan.
1.4 Manfaat
            Kita dapat mengetahui mengenai Kesusasteraaan Zaman Peralihan terutama mengenai pengertian Zaman Peralihan, cirri-ciri dari Kesusasteraan Zaman Peralihan, tokoh-tokoh yang muncul saat Zaman peralihan, serta perbedaan antara Zaman Lama dan Zaman Peralihan,


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN
Yang dimaksud zaman peralihan dalam kesusastraan Melayu adalah masa-masa perkembangan antara kesusastraan Melayu dan kesusastraan Indonesia. Kesusastraan pada masa ini disebut kesusastraan peralihan karena adanya gejala-gejala masa peralihan, antara sastra lama dan sastra baru yang mendapat pengaruh dari Barat. Kesusastraan zaman ini dipelopori oleh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Kesusastraan zaman ini tidak berkembang karena Abdullah tidak memiliki seorang pun pengikut sehingga dapat dikatakan bahwa kesusastraan zaman ini adalah kesusastraan Abdullah semata.
B.     CIRI-CIRI KESUSASTERAAN ZAMAN PERALIHAN
Ciri-ciri zaman peralihan yaitu :
1. Hikayat masa peralihan mempunyai motif-motif cerita India. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut.
Ø  Tokoh Peristiwa
Tokoh-tokoh peristiwa biasanya seorang dewi, bidadari, yang turun ke dunia untuk menjadi anak raja.
Kelahiran tokoh Tokoh utama biasanya lahir secara ajaib, disertai gejala alam luar biasa, lahir bersama senjata sakti. Tuah Anak raja biasanya membawa tuah yang menjadikan negeri makmur, aman sentausa. Petualangan setelah mengalami masa damai bersama orang tuanya, tokoh utama biasanya melakukan petualangan yang luar biasa dan memperoleh hikmat-hikmat yang luar biasa pula. Akhir cerita Cerita diakhiri dengan tokoh utama yang berbahagia bersama istri-istrinya.
2. Muncul unsur-unsur Islam.
Dalam hikayat peralihan, unsur-unsur Islam dimunculkan.Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
Ø  Penyebutan nama Tuhan mula-mula disebut dengan nama Hindu seperti dewata
Mulia Raya lalu menjadi nama Islam seperti Raja Syah Alam atau Allah Subhana wa Ta’ala.

Ø  Penggantian judul
Dalam hal judul, sastra peralihan sering memiliki dua judul, yakni judul yang terpengaruh Hindu dan judul yang terpengaruh Islam. Contoh hikayat yang memiliki dua judul tersebut antara lain:
1.      Hikayat Marakarma Hikayat Si Miskin
2.      Hikayat Indrajaya/ Hikayat Bikramajaya Hikayat Syah Mardan
3.      Hikayat Serangga Bayu Hikayat Ahmad Muhammad
Ø  Dimunculkan percakapan mengenai agama Islam oleh tokoh tertentu.
Misalnya:
(1) Inderajaya bertanya jawab tentang agama Islam dengan istrinya,
(2) Lukman Hakim muncul menerangkan perbedaan antara sembahyang dan salat, arti syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat.
3.    Ceritanya masih ada unsur masa lampau tapi sudah ditulis siapa nama pengarangnya,
berbeda dengan karya sastra sebelumnya yang belum dicantumkan nama pengarangnya.
C.    Tokoh Yang Berada Saat Zaman Peralihan
Beberapa sastrawan beserta karya-karyanya pada masa sastra peralihan :
1.Abdullah bin Abdulkadir Munsyi
Karya-karyanya antara lain :
a.       Hikayat Abdullah ( Ulasannya akan dibahas lebih lanjut pada subbab selanjutnya )
b.      Sejarah Melayu
Buku ini diterbitkannya pada tahun 1831 berdasarkan naskah Sejarah Melayu susunan 
Tun Muhammad/Tun Seri Lanang tahun 1612.
c.       Hikayat Panja Tanderan
Hikayat Panja Tanderan, atau kadangkala dieja sebagai Hikayat Panca Tanderan, adalah sebuah hikayat dalam bahasa Melayu yang disadur oleh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi dari Pancatantra yang berbahasa Hindu dengan bantuan dari sahabatnya yang berkebangsaan India bernama Tambi Matu Virabattar
d.      Syair Singapura dimakan Api
Singapura dimakan api adalah syair karangan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Pertama kali syair ini diterbitkan sekaligus dalam Latin dan Jawi tahun 1843, sedangkan edisi cetakan batu diterbitkan tahun 1849. Dalam syair ini Abdullah menceritakan kebakaran dahsyat yang melanda Singapura pada tahun 1830. Dalam syair ini Abdullah melaporkan peristiwa kebakaran ini dengan cukup terperinci. Karena menceritakan peristiwa aktual melalui syair ini, Abdullah juga disebut sebagai wartawan Melayu pertama
e.       Kisah pelayaran Abdullah dari Singapura ke Kelantan
Kisah Pelayaran Abdullah dari Singapura ke Kelantan ialah sebuah karya sastra Melayu oleh Abdullah Abdul Kadir Munshi, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1838 di Singapura, dan dianggap sebagai teks sastra Melayu pertama yang diterbitkan secara komersil. Karya ini menceritakan pelayaran Abdullah dari Singapura ke Kelantan dengan temannya, Grandpre dan Baba Ko An untuk menyerahkan surat dari Sir George Bonham, GabenorNegeri-Negeri Selat untuk Sultan Kelantan. Tulisannya merangkum pengalamannya ketika singgah di Pahang dan Terengganu serta apa yang dialami beliau di Kelantan. Karya ini juga mengandung nasihat-nasihat yang diberikannya kepada Raja-Raja Melayu.
f.       Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah                                                      Gubahan ini belum diterbitkan karena baru dua puluh halaman saja dikerjakannya. Abdullah tidak dapat menyelesasikannya karena secara mendadak ia meninggal dalam perjalanan dari Jeddah ke Mekah ketika hendak menunaikan ibadah haji dalam tahun 1854.
2. Raja Ali Haji
Cuplikan dari salah satu Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji
Gurindam pasal pertama
Barang siapa mengenal dunia
tahulah ia barang yang terperdaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
Kurang fikir, kurang siasat
Tinta dirimu kelah tersesat
Fikir dahulu sebelum berkata
Supaya terlelah selang sengketa
Kalau mulut tajam dan kasar
Boleh ditimpa bahaya besar
Jika ilmu tiada sempurna
Tiada berapa ia berguna.
3.      Siti Suleha
Cuplikan Syair Abdul Muluk karya Siti Suleha
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah paduka sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan

Abdul Muluk putra baginda
Besarlah sudah bangsawan muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya

Parasnya elok amat sempurna
Petah menjelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih padanya mulia dan hina
D.    Perbedaan Zaman Lama dan Zaman Peralihan
Perbandingan antara sastra lama dan sastra peralihan disajikan dalam tabel berikut.
Lama
Peralihan
Berkisah tentang sesuatu yang fantastis: penuh keajaiban, dunia yang antah-berabtah dan tokoh-tokoh yang hidupnya seperti dewa.
Berkisah tentang realitas sehari-hari. Tokohnya orang-orang biasa, termasuk pengarang. Peristiwa yang diceritakan adalah peristiwa yang menarik.
Pusat penceritaan adalah istana atau orang-orang istana
Pusat penceritaan adalah orang-orang biasa.





BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
            Kesusastraan Zaman peralihan adalah masa perkembangan antara kesusastraan Melayu dan kesusatraan Indonesia.
            Tokoh yang terkenal pada zaman peralihan adalah Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, Raja Ali Haji dan Siti Suleha.


           

DAFTAR PUSTAKA

 

(3 November 2013, 11.15)
            (3 November 2013, 11.23)
Budiyati, LM. 2009. Sejarah Sastra Lama Handout Perkuliahan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar